Jargon yang paling sering dikeluarkan presiden pertama perempuan Indonesia ini. tiap pidato ada kata wong cilik-nya. Rakyat kebanyakan yang menjadi pemikirannya untuk bangsa ini. mau tidak mau tentu wong cilik itu lah yang ada di dunia mana pun. Pemilihan untuk berpihak pada rakyat kebanyakan. Usaha swasembada beras salah satunya. Persoalan adalah implementasi di lapangan kurang terasa, juga terbatasnya waktu beliau memimpin.
6. Presiden VI SBY: Prihatin
Apapun komentar Pak Beye presiden pertama pilihan langsung rakyat ini dalah prihatin. Ada teror bom, prihatin, gempa bumi prihatin, gunung meletus, prihatin. Merasa ikut hadir di tengah masyarakat. ada empati dan keterlibatan rasa di sana. Memang akhirnya menjadi candaan dan ledekan karena selalu saja itu yang dikatakan, namun tindak nyatanya kurang terasakan.
7. Â Presiden VII Jokowi: Aku Rapapa
Kata-kata masa pra presiden sebenarnya, namun tetap kuat melekat pada presiden yang ketujuh ini. Kesederhanaan yang tercermin dari tangkisan ketika ada kampanye hitam, aku rapapa, saya tidak apa-apa. Tidak membalas atau melawan, ungkapan yang sangat biasa, membuat keadaan tidak makin panas tentunya. Kekerasan tidak dibalas dengan cara yang sama, namun menghentikannya dengan menerima keadaan itu sebagai hal yang biasa saja. Tidak membesar-besarkan keadaan.
Kebiasaan-kebiasaan kecil pemimpin negeri ini yang layak untuk diingat, bahwa mereka sebagai manusia yang memiliki kesukaan pula, meskipun petinggi negeri ini. siapa tahu bisa menjadi sumber inspirasi di dalam menjawab persoalan. Mau peduli, atau mau menyakiti, atau mau empati, atau mau hadir, semua ada. Menyemangati namun bisa pula menyakiti, he....he....Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H