Ada dua hal yang terkuak dengan hal ini. Pertama, tentu soal teroris yang akan lebih waspada karena mereka diawasi dengan ketat dan lebih intensif, apa bedanya dengan pengumuman bagi teroris untuk tidak datang dan beraksi. Mengapa harus ribut dan heboh? Kedua, tentu saja yang dibidik KPK di kawasan itu bergegas untuk menghilangkan barang bukti. Ada apa ini? Layak dikawal siapa yang dibidik KPK ini sehingga tidak melempem apalagi menguap, jangan-jangan seperti dulu waktu mau periksa kepolisian?
Kepolisian berlebihan
Sikap kepolisian sebagai sumber pengamanan masyarakat sudah sangat berlebihan. Bagaimana mereka mau mengayomi, sedangkan mereka sendiri ketakutan. Telegram rahasia yang bocor itu malah menambah kecemasan keluarga dan masyarakat secara luas. Bagaimana mereka mau mengamankan kalau mereka sendiri sudah ketakutan. Lucu dan aneh jika mereka cemas sedangkan meminta masyarakat tenang. Sikap yang sama dipertunjukkan dengan “pengamanan” petugas KPK ini, kolega sendiri saja diamankan, nanti ada koruptor, bajingan, maling eh malah lepas, ingat Hambali, doktor Azhari lalu sudah ada di tangkapan polisi bisa lolos lho....
Waspada dan menangani dengan cepat tentu baik dan patut diapresiasi, namun tentu tidak gegabah dan bisa seperti ini. Kesalahan itu wajar dan manusiawi namun apakah akan terus-terusan salah dengan dalih manusiawi?
Salam.