Dongeng yang sangat keras namun lembut dicerna....
Renungan mendayu dan meleburkan hati....
Bercampur dengan caci maki ala jalanan....
Â
Notif yang menjadi andalan komunikasi, eh hilang nongol gak tentu....
Itu penting bagi besarnya media.....
Gak suka silakan pergi, karena banyak yang ngantri, napa juga harus berat dengan larimu....
Â
Ada yang pinter di fiksi, huruf sama 26, namun di tangannya jadi indah...
Di tangan yang lain jadi caci maki, diolahnya jadi puisi nan indah mendayu....
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!