Motivasi tersebut di atas yang mengemuka tidak heran banyak kutu loncat tercipta. Hari ini aa di partai A dengan ideologi agama, besok menjadi kader partai B dengan visi kerakyatan dan lusa sudah ada di partai dengan landasan sosialis. Koalisi dagelan, di mana kepentingan ini bersama dengan kelompk satu, kepentingan lain bersama dengan kelompok dua, dan seterusnya. Kesatuan ideologis, perjuangan, dan demi pembangunan bangsa masih jauh dari harapan dan kesejatian.
Apakah ini karena telah mendarah dagingnya cerita legendaris soal Dasamuka ini dalam diri para politikui akhirnya  mereka tanpa sadar menghidupinya? Setiap pelaku politik kalau ditanya pasti akan mengatakan demi bangsa dan negara, namun pada dasarnya?
Memang tidak semua demikian, masih ada yang idealis, namun kalah dengan suara kelompok Dasamuka-Dasamuka yang jauh lebih kencang dan bisa memutarbalikkan fakta sehingga yang benar justru tersingkir dan tersisih.
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H