Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

[Catut the Series] Kemiskinan Haruskah Dijawab dengan Maruk Harta di Kemudian Hari?

18 November 2015   10:15 Diperbarui: 18 November 2015   11:32 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dendam dalam berbagi rupa tentu tidak ada manfaatnya apalagi dengan merugikan orang lain yang sama-sama korban sejatinya. Hadirnya dendam karena tidak adanya kesadaran bahwa pribadi itu menderita karena memiliki luka batin.

Penyembuhan.

Semua orang tentu memiliki luka batin. Dunia ini tidak ada yang ideal sedangkan tuntutan dunia adalah ideal. Ini yang menyebabkan luka batin. Namun jangan khawatir bahwa luka ini bisa disembuhkan dengan kemauan dan keberanian melihat ke dalam diri sendiri.

  • Menyadari memiliki luka, hal ini tidak mudah karena kebanyakan alasan atau penyebab luka adalah orang terdekat yang paling dikasihi. Untuk menyadari apalagi menerima tentu tidak mudah. Padahal hal ini sangat penting dan mendasar.
  • Menerima sebagai bagian diri yang tidak bisa dibantah. Kondisi tahap ini cukup membanggakan karena dengan demikian telah ada langkah berani untuk menerima kenyataan.
  • Membagikan kepada pihak-pihak yang berkompeten dan bisa dipercaya. Hati-hati karena bisa saja dibuka rahasia dan menambah luka. Pelanpelan diolah untuk menyembuhkannya.
  • Kesembuhan ketika bisa mengatakan peristiwa itu dengan baik tanpa ada perasaan pedih dan mampu menjadikan itu sebagai sumber inspirasi.
  • Kesembuhan sepenuhnya luka itu tetap ada bekas di sana namun tidak mempengaruhi lagi secara buruk bagi kepribadian kita dan justru menginspirasi bagi semakin banyak orang.

 

Salam Damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun