Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik featured

Masih Relevankah Kesaktian Pancasila?

1 Oktober 2015   06:44 Diperbarui: 1 Oktober 2016   10:40 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kesaktian Pancasila saat ini bisa dilihat dalam dua sudut pandang, apakah masih relevan atau bagaimana kita hendak melihatnya.

Pertama, berkaitan dengan G-30 S

Pertanyaan yang baik ketika berkaitan dengan gerakan 30 S itu masih perlu dipertanyakan lagi, karena dokumen rahasia CIA setelah 30  tahun yang boleh dibuka untuk umum, memberikan gambaran yang jauh lebih berwarna. Polemik mengenai perubahan dasar negara masih perlu juga dilihat dengan lebih baik dan menyeluruh.

Kesaktian Pancasila yang dirayakan 1 Oktober sesaat setelah 30 September merupakan hal baru yang perlu dikaji ulang, meskipun untuk hari-hari atau tahun-tahun ini masih belum saatnya. Kedewasaan dalam melihat kasus tersebut sangat penting sehingga tidak menimbulkan polemik baru yang tidak membawa perubahan kepada kebaikan.

Propaganda rezim lalu soal komunisme ternyata membawa trauma mendalam bagi siapapun, termasuk yang sama sekali tidak tahu menahu, namun menyaksikan film wajib yang diputar dan wajib tonton, selama pak Harto ada di puncak kekuasaan. Sikap saling curiga, dan mengatakan apa itu komunis saja sudah bisa menjadi perdebatan luar biasa sengit.

Alat atau sarana pemersatu bangsa

Jelas sangat relevan. Tidak ada sesakti Pancasila sebagai pemersatu bangsa yang Bhineka Tunggal Ika ini. Bagaimana kita masih sering terkoyak oleh agama, oleh suku, oleh bahasa, oleh ras, dan golongan yang memang dilahirkan dalam keberagaman. Kesaktian Pancasila hingga hari ini memang patut mendapat apresiasi. 

Kelompok yang banyak  dan besar melindungi dan bersaudara dengan yang sedikit, kecil dan bukan saling meniadakan dan memusuhi. Segala cara dipakai orang yang tidak suka dan senag dengan keadaan ini, namun kita patut bersyukur tetap bisa bertahan dan kembali bersatu dalam semangat rekonsiliasi karena adanya Pancasila. Berkali ulang ada gerakan untuk menggantinya dengan komunis atau agama atau sektarian kedaerahan, semua terpatahkan.

Kesaktian Pancasila Makna Baru

Pemaknaan Kesaktian Pancasila secara baru sehingga tidak akan ada lagi perselisihan seperti beberapa saat lalu, antaretnis Madura Dayak, kasus Tolikara dan identik di Aceh, penggunaan kampanye hitam dengan agama ataupun ras seorang calon pimpinan, perselisihan karena perbedaan sikap dalam beribadat, ritual tidak mengalahkan esensial, dan bangga sebagai bagian NKRI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun