Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Obor Mana Obor (Sebuah Humor)

22 Agustus 2015   20:11 Diperbarui: 22 Agustus 2015   20:11 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pak Presiden ingin mengajak kabinetnya merasakan “habitat” presiden yang sarjana kehutanan. Suatu hari diputuskan semua kabinet berangkat ke hutan yang masih perawan. Namanya hutan, jelas saja masih jauh dari fasilitas lengkap termasuk penerangan.

Malam pertama saat asyik panggang-panggang, belum masuk rapat, listrik yang dipasok mendadak ngadat dan padam, gelap gulita, apalagi panggangannya memang belum membesar baranya.

Ibu-ibu anggota kabinet tentu saja khawatir, mau teriak sungkan, presiden yang tahu persis meneriaki pampampres dan protokoler, “Obor, mana obor, cepat......” tegas namun mendesak untuk bergegas.

Kapolri: “Maaf Bapak Presiden masih dalam penyidikan, semua sudah sesuai prosedur...” jawabnya tergagap dan keringat dingin mengucur deras, wajah pucat pasi, untung saja gelap gulita.

Wapres: “PLN ini memang payah, kurang terus pasokan alasannya.....” gerutu bernada canda pak wapres.

Menko RR: wah wapres nyindir aku nih, sialan nih mau aku ajak debat rugi, di tengah hutan siapa yang akan lihat kecerdasanku.

Presiden: “Mana obor-nya, masak minyak juga tidak ada?”

Kapolri: menghembuskan nafas lega setelah ngeh apa yang dimaui presiden.

Men. ESDM: “Maaf Bapak Presiden minyak sedang murah tidak usah khawatir, kita bulan ini tidak perlu menaikan harga lagi, posisi aman.” Jawabnya dengan gugup.

Presiden: “Siapa yang minta penyidikan, harga minyak, ini lho obor lampu untuk ibu menteri kasihan gelap...............”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun