Demokrat (aneh)
6
0
0
TOTAL
135
226
0
Pilihan yang sudah ditorehkan sejarah oleh anggota dewan yang tinggal memiliki masa bhakti tidak lebih dari empat hari efektif, namun memaksakan menghasilkan RUU yang demikian banyak, dan salah satunya hal ini.
Mencermati proses yang ada:
Anggota dewan yang mengklaim diri terhormat sangat tidak terhormat dengan model celoteh yang sangat kekanak-kanakan.
Rakyat selalu dijadikan jargon untuk membelanya, namun hanya dipakai untuk menjual diri, dan sama sekali tidak memperjuangkan rakyat.
Reformasi yang membidani banyak partai di atas ternyata mengkhianati bidannya, terutama PAN, pendirinya sebagai orang yang mengklaim paling reformis ternyata oportunis.
Penghitungan manual yang masih kuno, bisa menggunakan teknologi yang bisa diusahakan sehingga lebih modern, anggaran banyak dan teknologi itu, tidak terlalu mahal, mengapa masih manual seperti itu.
Presiden sekaligus ketua Demokrat jelas-jelas main dua kaki. Di media sosial menyatakan pilihan langsung, secara faktual sangat berbeda.
Transaksional yang akan berujung ke MK, nantinya akan dituntut bagi pihak yang kalah, dan itu kembali rakyat akan menjadi penonton, diingat lima tahun sekali.
Kemungkinan golput akan kembali meningkat dengan hadirnya pilihan dini hari ini, sukacita demokrasi kembali direnggut dan kembali menjadi milik elit, dan itu sudah puluhan tahun dilakukan, akan kembali lagi.
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H