Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

BG Menjadi Pahlawan

5 Februari 2015   15:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:47 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemuilu sudah lama usai, demikian pula pilpres, namun persoalan rivalitas itu masih terasa dan membuat kubu yang sama-sama kuat, sama-sama ngotot, sebelah berkuasa di istana, sebelah menguasai Senayan. Persoalan berlarut-larut bahkan hingga lebih tiga bulan masih saja ribet dengan hal itu. Siapa sangka ternyata BG menjadi pemersatu. BG menjadi pahlawan.

Pileg usai, kisruh karena soal besaran angka untuk mengusung calon, dan ada dua capres yang bisa maju pda pilpres. Ramai luar biasa dan dua kutup yang relatif sama. Panas makin meningkat.

Pilpres lebih heboh lagi, saat menjelang pilpres banyak ungkapan yang sering lepas kendali. Pilpres usai belum sepenuhnya ketika banyak keanehan dengan tuntan dan sikap lucu lainnya ada yang mengakui dengan lapang dada, hingga tetap tidak mau tahu.

Tuntut-tuntutan usai, ganti gedung sebelah yang hendak menjadi penyeimbang. Kacau balau, semua terbengkalai kala semua ingin memimpin. Sedikit demi sedikit terurai dengan banyak jalan ditempuh. Kondisi mereda setelah ada kesepakatan-kesepakatan.

Kembali riuh saat ada pencalonan petinggi negeri, banyak protes dan pernytaan, puncaknya ada pada pencalonan kapolri. DPR hampir bulat satu suara dengan pemerintah, padahal selama ini sulitnya minta ampun dengan yang namanya Senayan dan Istana seia-sekata. Bahkan KMP yang dulunya bersikukuh menang dan menantang di MK, PTUN, dan menyandera DPR dengan kelucuan-kelucuan, menyatakan sikap untuk memberikan badan bagi pemerintah dalam hal ini presiden persoalan calon kapolri.

KIH yang seharusnya mendukung presiden dengan sepenuh hati, sebagai partai pengusung, justru menjadi oposisi dan menekan presiden, berbalikan dengan sikap KMP. Pertemuan presiden dengan pentolan KMP, Prabowo mengubah keadaan, KIHh harus berfikir ulang, dan melunak dengan menyatakan bahwa KIH membebaskan presiden kalau hendak tidak melantik calon kapolri yang memiliki status tersangka.

BG pula yang menyebabkan polri gesit bekerja cepat untuk mengungkap kasus di KPK. Sepanjang tahun 2015 yang belum berjalan 50 hari telah menghasilkan tersangka sejumlah, satu, calon pasti tersangka satu, dan ada lagi yang mengantri.

BG memang pahlawan

Salam Damai....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun