"Vox et verbum" (suara dan kata) adalah rahasia di balik kegiatan baca tulis. Membaca dan menulis adalah dua kegiatan berbeda, namun memiliki rahasia yang sama: suara melenyap, kata menetap.
Membaca adalah mendengarkan suara penulis melalui huruf-huruf dan menuliskan maknanya di dalam benak pembaca.
Menulis adalah berbicara kepada pendengar melalui huruf-huruf dan menyampaikan makna tertentu untuk dicatat pendengar dalam benaknya.
Huruf-huruf yang disuarakan dan suara yang dihurufkan itu masuk kategori "vox," sementara makna masuk kategori "verbum."
Habit baca tulis bisa dikembangkan sejak usia dini melalui imla, mencongak, dan deklamasi.
Declamation (deklamasi) menurut dictionary.com:
1. the act or art of declaiming.
2. exercise in oratory or elocution, as in the recitation of a classic speech.
3. speech or writing for oratorical effect.
4. Music . the proper enunciation of the words, as in recitative
Jika sejak usia dini orang sudah terbiasa membaca koran secara deklamasi, misalnya, dia bisa belajar menyuarakan huruf-huruf di atas kertas, sehingga tulisan yang dibaca itu menjadi hidup. Dia akan membiasakan diri untuk mendengar penulis berbicara lewat tulisan.
Sedangkan imla dan mencongak melatih ketajaman dalam mendengar dan berpikir. Ini merupakan cara terbaik untuk membedakan "vox" dan "verbum."
"Vox et verbum" membuat hidup lebih hidup: karena dua hal ini membuat kegiatan baca tulis menjadi lebih bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H