Kita adalah manusia penyamar
Bermuka tegar dalam hingar bingar
sembunyikan rasa sedalam belukar
Meliukkan cinta dan menepikan gelisah tak tertakar
*Wahai... mungkinkah rembulan serapuh tembikar ?
Kita adalah dua topeng pagi dan siang
berlari mendahului matahari sebelum garang
dan saat senja riapkan warna tembaga mendulang
kita menerbangkan sayap menuju  pulangÂ
dan  menyusupkan kisahnya di dasar dasar sarang
Pulang adalah saat menenggelamkan kisah-kisah kemarin
dan sarang adalah peraduan rahasia kelu di dasar-dasar lampin
Maka kenakan topeng saat matahari terang dan awan diseru angin
dan terus jagalah samaran meski rasa menderukan cinta dan ingin
teruskan saja, derakan rasamu dalam kediaman dan malam membatin,
*meski, sejatinya memendam membatin dalam kediamanÂ
 adalah kerlingan sinis topeng-topeng yang menyesakkan wajah kepasrahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H