Mohon tunggu...
Paulina Soesri Handajani
Paulina Soesri Handajani Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Rupa, Pelukis, Pecinta Seni

Guru Seni Rupa, Pelukis, Pecinta seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Topeng Topeng

21 Oktober 2024   14:23 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah manusia penyamar

Bermuka tegar dalam hingar bingar

sembunyikan rasa sedalam belukar

Meliukkan cinta dan menepikan gelisah tak tertakar

*Wahai... mungkinkah rembulan serapuh tembikar ?

Kita adalah dua topeng pagi dan siang

berlari mendahului matahari sebelum garang

dan saat senja riapkan warna tembaga mendulang

kita menerbangkan sayap menuju  pulang 

dan  menyusupkan kisahnya di dasar dasar sarang

Pulang adalah saat menenggelamkan kisah-kisah kemarin

dan sarang adalah peraduan rahasia kelu di dasar-dasar lampin

Maka kenakan topeng saat matahari terang dan awan diseru angin

dan terus jagalah samaran meski rasa menderukan cinta dan ingin

teruskan saja, derakan rasamu dalam kediaman dan malam membatin,

*meski, sejatinya memendam membatin dalam kediaman 

  adalah kerlingan sinis topeng-topeng yang menyesakkan wajah kepasrahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun