Mohon tunggu...
Paulina Sihaloho
Paulina Sihaloho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Aku pelajar SMA Bintang Timur, Pematang Siantar. Aku menulis untuk mengasah dan mempertajam pikiran, serta menjadikan hidupku lebih baik dari hari ke hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manfaat Menulis Tegak Bersambung

29 November 2024   07:47 Diperbarui: 29 November 2024   07:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaliknya, orang yang membiarkan dirinya menulis dengan huruf-huruf toge, artinya setiap kata itu huruf-hurufnya terlepas dan terpisah, juga cenderung akan mempunya sifat dan kebiasaan yang mirip dalam kehidupannya; cenderung sulit untuk melihat kesinambungan antara berbagai hal dalam kehidupan.

Perhatikan saja tulisan-tulisan para ilmuwan terkemuka seperti Albert Einstein, Leonarso da Vinci, dan masih banyak lagi. Mereka menulis dengan cara tegak bersambung.


Berlatih Menulis Tegak Bersambung

Perhatikan bentuk huruf-huruf dengan teliti. Dalam Bahasa Indonesia ada 26 abjad mulai dari A sampai Z. Setiap huruf harus dituliskan dengan  cara yang benar. Semua huruf dalam bentuk kapital ditulis besar. Perhatikan huruf-huruf yang harus memanjang ke atas seperti: bhkl ketika dituliskan dalam bentuk huruf kecil. Demikian juga huruf-huruf seperti gjy, perhatikan ukuran bagian bawah dari huruf-huruf ini.

Menurut pengamatan saya sejauh ini, nampaknya banyak orang yang belum sadar atau tidak tahu mengapa menulis tegak bersambung itu penting dalam kehidupan kita.

Saya sendiri tidak mengerti mengapa ketika saya masih kelas I dan II SD, kami di sekolah dibiasakan menulis dengan cara tegak bersambung. Pada saat kami masih kelas I dan II, kami menulis pakai pensil. Begitu kami kelas III, kami sudah mulai pakai pulpen dan kami entah karena apa, kami mulai menulis memakai huruf-huruf toge itu. Itulah yang banyak terjadi pada murid-murid sekolah.

Saya mengubah tulisan saya dari huruf-huruf toge menjadi tulisan bersambung ketika saya kelas I SMP. Merubah kebiasaan menulis dari bentuk toge menjadi bersambung memang memerlukan latihan yang konsisten. Tidak ada alasan tidak bisa, itu hanya soal kemauan berlatih dan membiasakan diri. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun