Setelah dia selesai membaca tulisan itu, tiba-tiba dia bilang: "kasih aja ke dia hahaha". Lalu aku mengatakan bahwa aku tidak mau. Ya kali aku mau? Kan nggak lucu juga. Lalu pada akhirnya aku setuju juga. Tapi, bukan aku yang memberikan, melainkan temanku itu. Dia memberikan foto tulisan itu kepadanya.
Sejujurnya aku juga agak dag-dig-dug karena penasaran dengan balasan yang akan dia berikan. Lalu setelah beberapa saat setelah mendapat balasan chat, temanku memberikan screenshot chat itu kepadaku. Aku sangat tidak terpikir bahwa dia mengatakan "ga terbaca wkwk". Lalu aku tertawa terbahak-bahak dengan balasan yang dia berikan itu.
Sejenak aku berpikir dan bertanya kepada diriku sendiri. Apakah karena tulisanku tegak bersambung sehingga dia tidak bisa membacanya? Atau, apakah dia berbohong dengan mengatakan bahwa tulisanku tidak terbaca? Ya udahlah. Sejak awal pun aku tidak menujukan tulisan itu kepada dia. Dan aku juga menulisnya dengan begitu saja. Jadi, sama sekali tidak masalah bagiku.
Aku juga mengakui bahwa aku adalah orang yang agak sedikit nekat kalau mau melakukan sesuatu. Jadi pada saat itu, ketika selesai pulang kerja kelompok, aku dan seorang temanku pergi ke tempat perbelanjaan mau membeli sesuatu.
Tanpa sengaja saat melewati lorong cokelat, aku tiba tiba teringat sama 'dia'. Lalu aku bilang ke temanku bahwa aku mau beli cokelat dan memberikan cokelat itu sama 'dia'. Awalnya temanku berpikir aku hanya bercanda. Sampai keesokan harinya, pagi hari setelah sampai sekolah, aku menunjukkan cokelat itu.
Aku bilang ke temanku untuk menemaniku ke kelas 'dia' untuk memberikan cokelat itu. Sesampainya di kelasnya, ternyata dia belum datang. Sebenarnya aku tahu bahwa dia belum datang sepagi itu. Sehingga, aku minta tolong sama satu orang teman sekelasnya untuk memberikan cokelat itu sama 'dia'.
Setelah pulang sekolah, aku menemui teman sekelasnya itu dan bertanya apakah dia menerimanya atau tidak. Aku sangat-sangat senang karena ternyata dia mau menerimanya. Walaupun mungkin dia tidak kenal aku. Hahaha.
Itu adalah sebuah kisah yang menurutku agak lucu dan agak sedikit nekat.
Menurutku sendiri, bahwa setiap orang bebas untuk menyukai orang lain selagi itu tidak merugikan dirinya sendiri. Selain itu, aku juga merasa bahwa mengungkapkan lebih baik daripada memendam sebuah rasa. Karena hal ini bisa membuat tidak tenang dan menjadi bahan pikiran. Jadi, mengungkapkan memang adalah hal yang baik dan harus disertai dengan mental yang kuat, ya! Hehehe.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H