Mengenal Si "1000 Wajah"
Lho siapa yang 1000 wajah? Kok bisa 1000 wajah?
Manusia umumnya terlahir dengan sistem imun yang canggih. Artinya sistem imun dapat melawan semua virus dan bakteri yang menyerang tubuh. Jadi ketika seseorang sakit, maka sistem imun yang akan menjadi tameng dan membantu dalam proses kesembuhan.Â
Nah, hal ini berbeda dengan Odapus. (Sebelumnya, siapa itu Odapus?)
"Odapus" merupakan singkatan dari Orang dengan Lupus. Sistem imun dari Odapus tidak menjalankan fungsi yang sama dengan manusia pada umumnya. Sistem imun Odapus justru tidak menjaga tubuh manusia bahkan menyerang tubuh manusia. Jadi, singkatnya Lupus kerap disebut penyakit autoimun.Â
Systemic Lupus Erythematosus atau Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan pada beberapa bagian/organ dalam tubuh. Bagian/organ yang dimaksud antara lain: kulit, ginjal, jantung, paru-paru, sel darah, tulang, dan sendi.Â
Ada Odapus yang hanya mengalami peradangan pada satu organ, namun ada pula yang mengalami pada beberapa organ sekaligus.Â
Lupus biasanya terdiagnosa ketika kondisi sudah parah. Bahkan dikatakan tenaga medis pun sulit mendeteksi penyakit lupus. Hal ini disebabkan Lupus muncul pada setiap orang secara berbeda dan menyerupai jenis penyakit lain. Oleh karena itu, Lupus disebut juga "Penyakit 1000 Wajah".Â
Hingga saat ini, penyebab dari Penyakit 1000 Wajah ini belum diketahui. Dugaan sementara, hal ini disebabkan faktor gaya hidup dan faktor keturunan.Â
Belum ditemukan cara menyembuhkan Lupus. Odapus harus melakukan kontrol dengan konsisten ke dokter serta disiplin dalam mengonsumsi obat. Perlu diketahui bahwa, Lupus bukan penyakit menular sehingga tidak perlu menghindari Odapus! Justru yang bisa dilakukan adalah support.
Lupus tidak boleh dijadikan halangan bagi Odapus terus berjuang dan meraih mimpi. Menyadari hal ini, Sahabat Cempluk hadir di tengah Odapus. Sahabat Cempluk adalah komunitas Odapus asal Yogyakarta.
Yuk Sahabat, ikutin terus cerita saya tentang CemplukÂ
Komunitas Lupus Sahabat Cempluk
Kalau saya ditanya, "Apa sih first impression kamu waktu dengar nama itu?"Â
Maka dengan lantang akan saya jawab perempuan yang lucu (Kenapa?)
Karena dalam bahasa Jawa, cempluk adalah panggilan untuk anak perempuan yang agak gendut. Jadi yang terbayangkan ketika mendengar ini adalah anak kecil perempuan yang menggemaskan. Selain itu, kata 'sahabat' yang digunakan membawa kesan yang akrab.
Rasa ketertarikan dan penasaran membuat saya akhirnya menekan profilnya di instagram @sahabatcempluk.Â
Sama dengan namanya Cempluk, ikon dari komunitas ini pun merupakan seorang anak perempuan dengan pipi yang cempluk.
Konten-konten yang dibagikan juga enak dilihat. Sahabat Cempluk menggunakan warna dasar ungu dan pink.Â
Melihat Komunitas Sahabat Cempluk aktif membagikan edukasi seputar Lupus di instagram membuat saya semakin berkesan dan stalking hingga ke Youtubenya "sahabat cempluk".
Makna-makna Tersirat
Berangkat dari pengalaman saya.Â
Awalnya saya hanya sekedar tahu ada penyakit Lupus. Saya tidak mengetahui lebih tentang Lupus, bahkan ada perasaan tidak perlu tahu. Namun, ketika melihat konten Sahabat Cempluk secara tidak langsung wawasan itu masuk dalam otak saya.
Saya menjadi tahu apa itu Lupus, apa yang dialami Odapus, bahkan makna dibalik cempluk.Â
Cempluk menggambarkan Odapus, disiplin mengonsumsi obat guna mengontrol Lupus dapat menjadikan pipi Odapus membengkak.Â
Walau demikian, pipi Odapus tetap akan kembali ketika dosis obat-obatannya turun.
Selain cempluk, ikon lain yang menggambarkan Odapus adalah kupu-kupu ungu.Â
Kupu-kupu ungu identik dengan pola ruam kemerahan pada wajah yang dialami Odapus.Â
Nah, pola dari ruam berbentuk kupu-kupu ini sering disebut butterfly rash.Â
Komunitas Kecil dengan Kualitas TinggiÂ
Komunitas Sahabat Cempluk memang bukan komunitas yang sangat besar. Anggota dibalik komunitas ini belum mencapai angka yang sangat besar. Akan tetapi, komunitas ini bergerak dengan sangat konsisten.
Sahabat Cempluk sangat memahami tujuan yang ingin dicapai. Edukasi yang dibagikan Sahabat Cempluk juga dapat dinikmati tidak hanya oleh Odapus atau keluarga dari Odapus. Saya melihat Sahabat Cempluk berhasil memikat setiap orang yang melihat konten-konten yang dibagikan.
Perasaan senang campur bangga bisa berkesempatan berdialog langsung dengan teman-teman dari Cempluk. Sejak awal menghubungi, komunitas ini seolah sudah sangat membukakan pintu. Komunitas yang sangat ramah dan terbuka.
Membantu dibalik proses pembuatan konten dari Sahabat Cempluk membuat saya sangat bersyukur. Walaupun baru 2 minggu berdinamika bersama, saya sudah belajar sangat banyak dari komunitas. Komunitas Sahabat Cempluk merupakan komunitas yang sangat kooperatif. Sahabat Cempluk juga memiliki standar yang tinggi.
Konten yang dibuat untuk Sahabat Cempluk bukan sembarang konten. Satu konten dibuat dengan proses yang sangat panjang. Teman-teman dibalik komunitas ini ingin memberi yang terbaik untuk semua sahabat Cempluk. Menyadari sahabat Cempluk tidak hanya dari kalangan dewasa tetapi juga anak-anak.
Relasi Terjalin dengan Baik
Komunitas Sahabat Cempluk merupakan komunitas yang mampu menjalin relasi secara luas. Keramah-tamahan yang ditunjukkan anggota komunitas menjadikan image yang terbangun dari komunitas ini pun baik. Komunitas Sahabat Cempluk juga menjalin relasi baik dengan dokter-dokter di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.
Sahabat Cempluk juga sangat merangkul Odapus. Bahkan jika Odapus masih berada di usia muda, maka Sahabat Cempluk akan menjalin hubungan dengan orang tua Odapus. Berbagai usaha dilakukan komunitas ini supaya dapat mensupport Odapus.
"Sakit bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa"Â
Kalimat ini dibuktikan dengan terbentuknya Komunitas Sahabat Cempluk.Â
Dibalik komunitas ini adalah Odapus. Namun mereka mau dan berhasil membawa dampak untuk banyak orang, khususnya Odapus lainnya.
Semoga artikel ini menjadi semangat untuk teman-teman yang juga mengalami hal serupa
DAFTAR PUSTAKA
Shidqiyyah, S. (2018). Gejala penyakit lupus dan penyebabnya yang kerap menyerang wanita. Diakses pada 4 Maret 2021, dari liputan6.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H