Aku jatuh cinta begitu dalam
Namun Kekasihku terlalu agung
Di atas segalanya, tak terjangkau olehku
Tak sepadan untukku meraih dan bersatu dengan-Nya
Namun, Ia yang Maha Pemurah memberiku jalan
Jalan menuju persatuan kekal dengan-Nya
Melalui malam yang pekat
Maka, aku melangkah menaklukkan malam
Tanpa suluh, tanpa cahaya, tanpa panduan
Indraku terdiam, tak mampu memandu
Rohku sesak, dalam tanya
Namun keyakinan pada-Nya menyertai
Nyala cinta telah dipantik dalam jiwaku
Musuh-musuhku telah menanti
Mereka berbisik, menawariku jalan sesat
Mengeram dalam gelap
Tak terhitung jumlahnya si jahat di sekelilingku
Jubah belakangku ditarik
Untuk kembali ke dalam terang dunia yang membutakan
Menghalangiku maju ke depan
Dan daging tubuhku meronta
mengoyak roh untuk jatuh dalam kebimbangan
membawa kengerian agar aku menyerah
Aku berjalan dalam malam pekat
Hanya dengan iman yang menyala, harapan yang teguh,
Dan kasih yang tak berkesudahan
Setiap lapis diriku
Ragaku, hasratku, akal budi,
Ingatan dan kehendakku
Dikelupas, diremukkan, dilebur,
Hingga hanya murni yang tersisa
Aku terjaga pada subuh yang hening
Oleh cahaya murni yang menerangi tanpa kebutaan
Dan aku berdiri di hadapan Sang Kekasih
Kepada Siapa Aku Terpesona dan Jatuh Cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H