Mohon tunggu...
Paulina Aliandu
Paulina Aliandu Mohon Tunggu... Dosen - sebuah jiwa, seorang peziarah

Sebagai pencinta spiritualitas, saya juga tertarik pada sejarah, filsafat dan politik. Berkecimpung dalam bit-bit digital untuk pembelajaran mesin dalam perjalanan panjang mencapai kebijaksanaan digital.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melangkah Menuju Cahaya Murni

18 Januari 2025   08:29 Diperbarui: 18 Januari 2025   10:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku jatuh cinta begitu dalam
Namun Kekasihku terlalu agung
Di atas segalanya, tak terjangkau olehku
Tak sepadan untukku meraih dan bersatu dengan-Nya
Namun, Ia yang Maha Pemurah memberiku jalan
Jalan menuju persatuan kekal dengan-Nya
Melalui malam yang pekat

Maka, aku melangkah menaklukkan malam
Tanpa suluh, tanpa cahaya, tanpa panduan
Indraku terdiam, tak mampu memandu
Rohku sesak, dalam tanya
Namun keyakinan pada-Nya menyertai
Nyala cinta telah dipantik dalam jiwaku

Musuh-musuhku telah menanti

Mereka berbisik, menawariku jalan sesat
Mengeram dalam gelap
Tak terhitung jumlahnya si jahat di sekelilingku

Jubah belakangku ditarik
Untuk kembali ke dalam terang dunia yang membutakan
Menghalangiku maju ke depan

Dan daging tubuhku meronta
mengoyak roh untuk jatuh dalam kebimbangan
membawa kengerian agar aku menyerah

Aku berjalan dalam malam pekat
Hanya dengan iman yang menyala, harapan yang teguh,
Dan kasih yang tak berkesudahan
Setiap lapis diriku
Ragaku, hasratku, akal budi,
Ingatan dan kehendakku
Dikelupas, diremukkan, dilebur,
Hingga hanya murni yang tersisa

Aku terjaga pada subuh yang hening
Oleh cahaya murni yang menerangi tanpa kebutaan
Dan aku berdiri di hadapan Sang Kekasih
Kepada Siapa Aku Terpesona dan Jatuh Cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun