Mohon tunggu...
Paulina Aliandu
Paulina Aliandu Mohon Tunggu... Dosen - sebuah jiwa, seorang peziarah

Sebagai pencinta spiritualitas, saya juga tertarik pada sejarah, filsafat dan politik. Berkecimpung dalam bit-bit digital untuk pembelajaran mesin dalam perjalanan panjang mencapai kebijaksanaan digital.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ketika Ibu yang Dihormati Ternyata Melukai dengan Narsistiknya

13 Januari 2025   15:25 Diperbarui: 13 Januari 2025   15:25 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu dan anak (credit: Kaboompics from pexels)

Banyak konselor dan psikolog mengajurkan bahwa anak dengan ibu NPD pertama-tama harus menerima realitas bahwa ia memeiliki seorang ibu NPD. Ini adalah langka awal penting, penerimaan kenyataan. Anak harus menerima bahwa ibu dengan NPD tidak selalu mampu memberikan kasih sayang yang dibutuhkan. Menerima ini bukan berarti menyerah, tetapi melepaskan harapan yang tidak realistis agar mereka berubah. Setidaknya anak tidak terlalu menggantungkan harapan tinggi yang akan lebih menyakitkan mereka di masa mendatang.

Langkah kedua adalah melindungi diri dari drama. Ibu dengan NPD pasti akan membuat drama demi atensi karena hausnya akan perhatian dan menjadi pusat perhatian. Saat ibu menciptakan drama untuk mempermalukan atau menghancurkan reputasi anak, penting untuk tidak terpancing. Tetaplah tenang, dan fokus pada kebenaran yang Anda ketahui tentang diri sendiri.

Langkah ketiga, jangan sendiri menghadapi keadaan ini. Para psikolog menyebutkan bahwa penting bagi anak dengan ibu NPD untuk membangun sistem pendukung. Karena hubungan dengan ibu mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan emosional, carilah dukungan dari teman, pasangan, atau terapis. Ini penting untuk memulihkan kesehatan mental dan membangun identitas yang sehat.

Langkah keempat, buatlah batasan yang tegas dengan sang ibu. Budaya Timur sering kali menganggap batasan sebagai bentuk ketidakpatuhan, tetapi menetapkan batasan adalah langkah penting untuk melindungi diri dari manipulasi emosional. Jelaskan dengan tegas, tetapi hormat, apa yang bisa Anda terima dalam hubungan tersebut.

Langkah kelima, cintai dirimu dan fokuskan pada diri sendiri.  Hidup dalam bayang-bayang ibu dengan NPD bisa membuat anak kehilangan identitas dan harga dirinya. Fokuslah untuk membangun kehidupan yang sehat, independen, dan bahagia, terlepas dari harapan ibu.

Cinta dalam Batas yang Sehat

Budaya Timur mengajarkan kita untuk menghormati ibu, tetapi menghormati bukan berarti membiarkan diri terus-menerus disakiti. Ibu dengan Narcissistic Personality Disorder adalah manusia yang memiliki kelemahan dan luka batinnya sendiri. Mencintai mereka tidak berarti mengabaikan kesehatan mental dan kebutuhan emosional diri kita.

Kasih sejati adalah kasih yang tetap menghormati tanpa harus mengorbankan diri. Sebagaimana surga berada di telapak kaki ibu, cinta kepada ibu juga harus berada dalam batas-batas yang melindungi diri sendiri. Dengan begitu, kita bisa menemukan jalan untuk mencintai ibu, sekaligus mencintai dan menyembuhkan diri kita sendiri. Jangan lupa mendoakannya, selalu dan selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun