Suasana rumah sakit di malam Natal itu selalu meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Di tengah keramaian pasien dan hiruk-pikuk tenaga medis, ada nuansa yang mengingatkan kita tentang makna kebersamaan, kepedulian, dan kasih sayang. Saya jadi lebih menghargai setiap momen kecil bersama keluarga, karena insiden kecil seperti ini bisa mengajarkan betapa berharganya kebersamaan. Lebih lagi nelangsa yang saya rasakan malam itu adah pertanyaan kapan bisa pulang ke rumah dan merayakan sukacita Natal sekeluarga . Hal kecil kadang bisa seperti itu, bisa membuat hati menjadi baper.  Level tiap orang sih beda-beda. Termasuk anda yang baca, apa ikutan baper seperti saya ? #grin
Jadi, poinnya adalah Natal bukan hanya tentang kue, dekorasi, atau kemeriahan pesta. Natal adalah waktu untuk memperhatikan yang terkasih, memastikan mereka baik-baik saja, dan memberikan perhatian penuh pada momen-momen sederhana. Dan ya, kadang momen seperti ini membuat hati menjadi baper. Level baper setiap orang mungkin memang berbeda, tapi saya yakin ada sesuatu dalam cerita saya yang membuatmu ikut merasakan. Bagaimana dengan kamu? Apakah Natal pernah membawamu ke momen yang membuatmu terharu, tersentuh, atau bahkan baper seperti saya? Kenangan malam Natal di tengah pandemi ini mungkin sederhana, tapi meninggalkan pelajaran yang tak ternilai. Apalagi mengingat ada seorang juruselamat yang lahir untuk semua umat manusia, baper saya pun maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H