Mohon tunggu...
Paulina Aliandu
Paulina Aliandu Mohon Tunggu... Dosen - sebuah jiwa, seorang peziarah

Sebagai pencinta spiritualitas, saya juga tertarik pada sejarah, filsafat dan politik. Berkecimpung dalam bit-bit digital untuk pembelajaran mesin dalam perjalanan panjang mencapai kebijaksanaan digital.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Pendakian Gunung Karmel : pada Malam yang Gelap (I-2)

18 Desember 2024   08:48 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:56 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Malam (credit: burak kostak/ freefrom Pexels) 

Prolog

Di tengah distorsi kedagingan, iblis dan keduniawian, nyala cinta telah dipantik Sang Kekasih. Semua mendadak gelap, malam pun merambat, dan semakin pekat

Dalam Pendakian Gunung Karmel Bab yang kedua buku pertama ini, Santo Yohanes dari Salib menggambarkan perjalanan menuju persatuan dengan Tuhan sebagai tiga tahap malam yang harus dilewati oleh jiwa. "Ada tiga alasan mengapa perjalanan ini disebut malam", tulisnya. Malam pertama adalah awal perjalanan, dimana jiwa melepaskan diri dari semua keinginan duniawi, "bagaikan malam bagi semua indra manusia".  Ini adalah penyangkalan dan pemurnian. Malam kedua adalah iman, "sepekat malam bagi pemahaman manusia" karena jalan ini harus dilalui tanpa melihat, hanya percaya, hanya iman saja, iman menjadi malam gelap bagi akal budi dan pemahaman manusia. Ini adalah jalan gelap yang hanya dapat dilalui dengan percaya atau iman. Dan malam ketiga, tujuan akhir perjalanan ini, adalah Tuhan sendiri---"yang sama-sama adalah malam gelap bagi jiwa selama di dunia ini" Dalam kegelapan ini adalah rahasia yang membimbing jiwa menuju pada Yang Ilahi, jiwa menemukan terang sejati, : persatuan dengan Sang Ilahi. 

Perjalanan jiwa adalah seperti melintasi malam yang sunyi dan gelap. Santo Yohanes dari Salib, dalam menjelaskan simbolisme malam gelap sebagai tahapan perjalanan jiwa menuju persatuan Ilahi. Ia mengangkat kisah Tobias dalam Kitab Tobit untuk menggambarkan tiga malam yang harus dilalui.

Malam Pertama, permulaan malam

"Pada malam pertama, malaikat memerintahkan Tobias untuk membakar hati ikan di dalam api"

Santo Yohanes dari Salib, dalam kebijaksanaannya yang mendalam, menggambarkan transformasi hati manusia sebagai langkah awal menuju persatuan dengan Tuhan. Pada malam ini jiwa yang dinyalakan oleh api cinta merasakan bahwa segala sesuatu yang dulunya tampak mengundang perhatian mulai hilang dari jangkauan indra kita. Malam pertama mulai terjadi ketika dunia mulai memudar dari pandangan kita. Santo Yohanes dari Salib menulis, 

"Hati yang melekat dan tertuju pada hal-hal duniawi harus dibakar dan dimurnikan dari segala sesuatu yang bersifat makhluk ciptaan, dalam api cinta Tuhan. Dalam penyucian ini, iblis pun melarikan diri, sebab ia hanya memiliki kuasa atas jiwa ketika jiwa tersebut terikat pada hal-hal jasmani dan duniawi"

Melalui api cinta Ilahi, api cinta Tuhan, Santo Yohanes menunjukkan bahwa pemurnian ini adalah panggilan menuju kebebasan rohani, suatu kelepasan dimana jiwa terbebas dari belenggu dunia, keterikatan dan mulai melangkah ke dalam cahaya kehadiran Tuhan. 

Malam Kedua, tengah malam

"Pada malam kedua, malaikat memberitahunya bahwa ia akan diizinkan berada di tengah para patriark kudus, yang adalah bapa iman"

Santo Yohanes dari Salib menggambarkan perjalanan batin jiwa yang melampaui malam pertama, dimana semua keinginan indrawi harus disangkal. Semua ketidaksempurnaan pemula harus melewati purgasi, pemurnian. Setelah melewati malam ini, jiwa melangkah ke malam kedua, sebuah fase yang diwarnai oleh kesendirian dalam iman.  Jadi malam kedua adalah malam gelap iman atau roh yang mewakili kegelapan total yang menyelimuti jiwa. Dalam kesunyian dan kesendirian ini, jiwa tidak kehilangan kasih, tetapi melepaskan semua bentuk pengetahuan yang berasal dari pemahaman indrawi. Iman, yang begitu misterius dan tak terselami oleh akal, menjadi satu-satunya cahaya dan penerangan yang menuntun jiwa menuju persatuan dengan Tuhan. Sebuah perjalanan yang gelap, namun penuh harapan akan terang Ilahi. Iman yang menolong budi karena indra tak mencukupi. Imanlah yang menuntun jiwa melewati kegelapan di malam kedua ini, yang menghubungkan jiwa dengan Yang Ilahi. Inilah terang iman bagi kegelapan akal budi. Melalui penjelasan ini, Santo Yohanes dari Salib mengajak kita memahami bahwa kegelapan iman bukanlah akhir, melainkan jalan yang terbuka menuju terang persatuan dengan Sang Kekasih Ilahi di tahap selanjutnya hanya dengan percaya penuh pada penyelenggaraan Ilahi.

Malam Ketiga, penghujung malam

"Pada malam ketiga, malaikat memberitahunya bahwa ia akan menerima berkat, yaitu Tuhan."

Bagian ketiga adalah penghujung malam, dekat dengan terbitnya fajar, yang menggambarkan Tuhan sendiri sebagai sumber terang yang membangunkan jiwa yang telah melewati malam kegelapan. Santo Yohanes dari Salib, dalam kebijaksanaan mistiknya, menyingkap kedalaman perjalanan jiwa menuju persatuan Ilahi dengan memaknai malam kedua dan ketiga sebagai misteri iman dan transformasi kasih. Orang kudus ini menyebutkan bahwa melalui malam kedua yang merupakan fase komunikasi Tuhan berkomunikasi dengan jiwa secara rahasia dan intim, menjadi lebih pekat dan gelap dibanding sebelumnya. Namun ketika malam ketiga berlalu, komunikasi Tuhan dalam roh yang diinfuskan dalam kegelapan jiwa yang mendalam berujung pada persatuan dengan-Nya. Santo Yohanes dari Salib menyebutkan persatuan dengan Yang Ilahi ini sebagai persatuan dengan Mempelai, yang adalah Kebijaksanaan Tuhan. Dalam kisah Tobias, malaikat mengungkapkan bahwa setelah melewati malam ketiga, ia akan dipersatukan dengan mempelainya dalam rasa takut akan Tuhan. Ketika rasa takut itu mencapai kesempurnaannya, kasih pun akan menjadi sempurna. Transformasi jiwa terjadi melalui cinta sejati, yang menyempurnakan keduanya dan membawa mereka kepada persatuan yang hakiki. Cintalah yang menjadi katalisator, Cinta adalah Sang Mempelai dan cinta Sang Mempelai menjadi sempurna ketika takut akan Tuhan menjadi sempurna. Inilah malam ketiga.

Malaikat, dalam kisah Tobias, berkata bahwa setelah malam ketiga berlalu, ia akan dipersatukan dengan pengantinnya dalam takut akan Tuhan; sebab, ketika rasa takut akan Tuhan sempurna, kasih pun menjadi sempurna. Transformasi jiwa akhirnya digenapi melalui cinta yang sejati."

Pada akhirnya, penggambaran  perjalanan spiritual manusia oleh Santo Yohanes dari Salib diilustrasikan melalui gambaran malam yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu awal atau permulaan malam dengan pemurnian indra, tengah malam dengan pemurnian iman atau roh dan penghujung malam adalah persatuan dengan Tuhan; meski sebenarnya adalah satu malam. 

"Ketiga bagian malam ini sebenarnya adalah satu malam; namun, seperti halnya malam, ia memiliki tiga bagian"

Dengan cara ini, Santo Yohanes dari Salib mengajak kita untuk menyelami perjalanan yang penuh makna ini, dimana setiap bagian malam, meski tampak gelap dan penuh tantangan, menuju pada penyatuan dengan Sang Terang. Sebagaimana malam yang pasti akan berakhir dengan pagi, demikian pula, perjalanan rohani kita yang penuh dengan iman, penyangkalan diri, dan pencarian Tuhan, akan mengarah pada kedekatan dengan-Nya, yang adalah sumber segala terang. Dalam kegelapan, kita menemukan cahaya; dalam kesunyian, kita menemukan Tuhan yang memanggil kita menuju kehidupan yang lebih penuh.

Epilog

Purgasi, iman dan takut akan Dia, dalam  dalam heningnya malam, jiwa menemukan pijar cahaya yang tak tampak oleh mata dunia. Terang Ilahi pun menuntun, mengalahkan semua musuh jiwa, membawa kedamaian yang tak terlukiskan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun