Paula Juana Martins Nai Buti, FKP Universitas Airlangga
LINDUNGI ANAK PEREMPUAN ANDA DARI KANKER SERVIKS, DENGAN PEMBERIAN 2 DOSIS IMUNISASI HPV SECARA GRATIS
Kanker serviks disebabkan karena infeksi human papillomavirus (HPV) yang merupakan infeksi menular seksual. Infeksi HPV akan menyerang pada area genital, tenggorokan, dan kulit. Apabila infeksi HPV berlangsung lama dan tidak dilakukan pengobatan, akan terjadi perubahan sel abnormal sehingga menyebabkan kanker serviks.
Saat ini kanker serviks menempati urutan ke-4 secara global dari total kejadian kanker terbanyak pada Perempuan. Pada 2021, angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 kasus atau 17,2% dari seluruh kanker yang terjadi pada wanita. Angka ini memiliki mortalitas sebanyak 21.003 kematian atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker. Angka kejadian kanker serviks menurun pada negara berpendapatan tinggi namun meningkat pada negara berpendapatan rendah dan menengah. Tingkat kejadian kanker serviks yang berbeda pada tiap negara menunjukan kesenjangan akses vaksinasi HPV yang ada dan layanan kesehatan terkait kanker serviks lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rekomendasi penting kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) ke dalam program imunisasi nasional. Vaksin HPV bertujuan untuk mengurangi risiko terinfeksi kanker leher rahim atau serviks, yang merupakan kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada perempuan.
Pemerintah Indonesia telah memiliki program vaksinasi HPV untuk menangani kanker serviks sejak tahun 2016. Vaksinasi HPV dimulai pada DKI Jakarta dan dilanjutkan secara bertahap pada wilayah Indonesia lainnya hingga saat ini. Pada 2017 vaksinasi dilakukan pada wilayah DI Yogyakarta; 2018 pada wilayah Surabaya; 2019 pada wilayah Manado dan Makassar; 2020 pada wilayah Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo; 2021 pada wilayah Kediri dan Lamongan; 2022 pada wilayah Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah; dan 2023 2024 vaksinasi direncanakan berlaku secara nasional.
Apa Itu Vaksin HPV ?
Vaksin HPV merupakan vaksin yang diberikan untuk melindungi perempuan dari risiko terinfeksi virus HPV (Human Papillomavirus), penyebab utama kanker leher rahim atau serviks. Namun, pemberian vaksin saja tidak cukup, jika tidak disertai dengan edukasi perilaku serta informasi yang komprehensif mengenai skrining, diagnosis, dan tata laksana penyakit ini. Pendekatan ini membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan dan penanganan kanker leher rahim.
Dengan tujuan menurunkan angka kanker leher rahim menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun pada tahun 2030, sasaran utama program ini adalah anak perempuan berusia 9-14 tahun. Cakupan program imunisasi HPV yang luas akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi beban penyakit, serta melindungi generasi mendatang dari risiko masalah kesehatan serius.
Upaya dan Skrining Vaksinasi
Komponen penting dalam pencegahan kanker leher rahim adalah skrining. Melalui skrining, kita dapat mengidentifikasi penyakit ini lebih awal serta memberikan penanganan yang tepat. Saat ini, vaksinasi HPV menjadi vaksinasi wajib program imunisasi nasional dan dibiayai oleh negara. Vaksinasi HPV menyasar pelajar perempuan yang berada pada kelas 5 dan 6 sekolah dasar atau 9-15 tahun sebanyak dua dosis untuk tahap awal. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan bersama dengan program Imunisasi Anak Bulan Sekolah (BIAS) pada bulan Agustus dan November setiap tahun.
Efek Samping Vaksin HPV
Efek samping vaksinasi HPV hampir tidak ada, kalaupun ada efek samping, gejala yang dialami tidak serius, seperti demam ringan, gatal atau memar di area suntikan, nyeri otot atau sakit kepala. Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami efek samping yang cukup serius setelah melakukan vaksinasi.
Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan pemberian Vaksin HPV
Kebijakan dan strategi pelaksanaan pemberian vaksin HPV menyediakan layanan yang merata. Program ini dilaksanakan tahunan dengan melibatkan berbagai tingkat pelaksanaan, mulai dari pusat hingga pelaksana lapangan, di bawah koordinasi Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M). Pemberian vaksin HPV tidak terbatas hanya bagi anak-anak yang bersekolah di lembaga pendidikan formal, tapi juga anak-anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah. Program ini berupaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang rentan melalui posyandu, puskesmas, dan tempat berkumpulnya anak-anak.
Keberhasilan program ini diharapkan mampu menurunkan angka terjadinya kutil kelamin (genital warts) dalam jangka pendek, dan mengurangi prevalensi kanker serviks dalam jangka panjang. Dengan vaksin yang terbukti aman dan efektif serta dukungan penuh dari semua pihak, Kementerian Kesehatan RI berkomitmen untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Kanker Leher Rahim demi mewujudkan generasi sehat dan terbebas dari ancaman kanker leher rahim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H