Kekerasan dan ketebalan tulang penyangga: biasanya, gigi yang berada di tulang yang keras dan tebal akan sulit dicabut.
Faktor dari pasien
Pasien dengan memiliki riwayat Diabetes Melitus atau Immunocompromised (Kekebalan tubuh rendah). Pada pasien seperti itu, proses penyembuhannya buruk dan soket (lubang/luka bekas pencabutan) sering terinfeksi, terkadang infeksi menyebar keseluruh tubuh.
Pasien dengan riwayat radioterapi atau kemoterapi, missal untuk mengobati Karsinoma Nasofarinh (kanker hidung). Rahang yang terkena radiasi memiliki suplai darah yang buruk. Oleh karena itu soket cenderung sembuh dengan buruk.
Kebersihan mulut pasien yang baik sangat penting selama masa penyembuhan. Jika partikel makanan atau kotoran masuk dan tertinggal di dalam soket, proses penyembuhan akan terganggu
Kebiasaan merokok juga dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Ini karena merokok mengurangi suplai darah ke area yang terkena asap atau kandungan dari rokok tersebut.
Apa saja kemungkinan komplikasi yang terjadi?
Sakit: ini adalah komplikasi yang umum terjadi setelah dilakukan pencabutan gigi. Hamper semua pasien memiliki pengalaman rasa sakit terkadang hanya rasa sakit ringan. Jika rasa sakit yang diderita sedang-berat kemungkinan terjadi infeksi.
Pendarahan: pendarahan yang terjadi setelah pencabutan gigi adalah normal. Hal ini akan berhenti dengan sendirinya, dan akan membentuk darah yang membeku. Namun bagi penderita dengan masalah pembekuan darah, pasti akan terjadi pendarahan yang berkepanjangan seperti (hemofilia, atau sedang mengkonsumsi obat pengencer darah)
Infeksi: kebersihan mulut yang buruk dan tingginya kadar gula akan menyebabkan infeksi.
Pembengkakan: hal ini umum terjadi jika pencabutan dilakukan dengan Teknik pembedahan.