Tepat pukul 1.34 pagi terdengar rintik air yang jatuh dari langit
Bahwa tak sadar waktu telah membawa kami di semester kedua tahun 2021
Tidur yang tak cukup nyenyak membuatku begitu sensitif mendengar apapun diluar sana.
kehidupan masih sama belum ada nampaknya tanda-tanda kebaikan
Malah yang ada sirene darurat berbunyi
Bahkan demi mengamankan diri dari virus, kami dipaksa menutup hidung dan mulut dengan kain berlapis-lapis
Tak berhenti kami dapatkan berita, banyak yang ditinggalkan orang-orang terkasih.
Lelah, capek, sedih...
Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa situasi pelik tak kunjung berhenti
Oh ayolah kami manusia hanya ingin berkumpul dan berinteraksi seperti biasanya
Orang bisa mendapatkan pekerjaan kembali, berkumpul dengan keluarganya, makan di warung langganan hingga adu gagasan hingga fajar menyingsing. Sesederhana itu.
Ketahuilah penguasa, berilah regulasi yang jelas
Kami rakyat biasa ini masih bisa mencari makan dengan kekuatan dan cara kami sendiri
Oh ya, kami masih bisa menemukan cara yang jauh lebih tepat dibanding teatrikal yang disuguhkan buzzerRp di panggung media sosial
Maaf, tidak dengan cara seperti itu kami mencari makan untuk keluarga
Masih ada jalan mulia yang bisa kami daki.
Hujan di awal juli
Kemelut ini pasti berlalu
Oh yang maha baik, takkan lelah kami memohon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H