Bagaimana Pendekatan Kognitifisme dari Vygotsky?
Pada hakekatnya pembelajaran  menurut Vygotsky terjadi sebelum perkembangan fisik seoarang anak. Hal ini yang berbeda dengan pandangan kognitifisme Piaget dimana perkembangan mendahului pembelajaran. Bagi Vygotsky pembelajaran melibatkan perolehan tanda-tanda melalui pengajaran dan informasi dari orang lain. Perkembangan melibatkan internalisasi terhadap tanda-tanda ini sehingga sanggup berpikir dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. Â
Walaupun Vygotsky setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda. Namun Vygotsky menekankan bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinya sendiri.
Konsep ini kognitif Vygotsky terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang serta ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan. Fungsi Kognitif manusia berasal dari interaksi sosial individu dalam konteks budaya.Â
Perkembangan anak dalam hal ini, terjadi melalui dua proses yakni perubahan Kualitatif yakni seluruh sistem fungsi mental mengalami rekonstruksisasi besar, yang berakibat pada munculnya bentuk kognitif dan sosial-emosional baru perkembangan. Selain itu juga, terjadi perubahan Kuantitatif yakni periode dimana tidak ada pembentukan  baru yang terjadi, tapi anak masih mengembangkan kemampuan mereka yang ada.
Zone of Proximal Development - ZPD
Lev Vygotsky menjelaskan bahwa ZPD adalah zona perkembangan terdekat. Dalam zona perkembangan Proksimal, seorang anak akan mengalami perkembangan kognitif dari tingkat aktual menuju tingkat potensial harus melewati ZPD. Zona proksimal ini dilihat sebagai suatu keadaan dimana siswa bisa mengalami perkembangan kognitif jika difasilitasi oleh sosial dan budaya perkembangan anak tersebut.Â
Misalnya, seorang anak tidak bisa memahami materi integral matematika ketika guru di kelas mengajar, namun ketika anak tersebut mengikuti les dan diajarkan teman sebaya akhirnya anak tersebut mampu mengerti konsep integral yang dipelajari.Â
Tingkat perkembangan aktual tampak dari  kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas berbagai masalah secara mandiri atau disebut kemampuan intrumental.Â
Tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika dibawah bimbingan orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten, hal ini di sebut dengan kemampuan intermental. ZPDÂ diartikan sebagai fungsi atau kemampuan yang belum matang yang masih berada dalam proses pematangan.Â
Implementasi ZPD dalam pembelajaran
ZPD dalam pembelajaran bisa dilakukan melalui penerapan scaffolding, yakni bantuan atau support kepada seorang anak dari seseorang yang lebih dewasa atau lebih kompeten dengan maksud agar si anak mampu untuk mengerjakan tugas atau soal yang lebih tinggi tingkat kerumitannya dari pada tingkat perkembangan kognitif aktual dari anak bersangkutan.
Dalam pandangan Vygotsky, anak memiliki konsep yang kaya namun tidak sistematis, terorganisir dan spontan. Sehinga dengan adanya dialog sebagai alat bantu scaffolding, konsep anak tersebut bisa lebih sistematis, logis dan rasional atas dukungan dari pembimbing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H