Siswa SMP Santa Angela Atambua Deklarasi bebas bullying, merokok dan minuman keras, (Senin, 9 Desember 2024).Â
Sebelum kegitaan deklarasi, anak-anak mendapatkan edukasi mengenai pengertian dan bahaya bullying, merokok dan minuman keras oleh orang tua murid sekaligus Akademisi di Kampus Universitas Timor yaitu Dr. Pius Berek. Perubahan nilai-nilai di masyaakat yang begitu cepat turut membentuk perilaku anak-anak. Latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan kondisi psikologi yang berbeda-beda akan mempengaruhi pola perilaku di sekolah yang beragam sehingga berpotensi menumbuhkan bibit-bibit tindakan bullying, saling mengajak untuk merokok, bahkan mengkonsumsi minuman keras.
Fenomena di atas, menjadi pekerjaan rumah bagi kesiswaan dalam menfasilitasi Kegiatan orang tua mengajar demi menjawab kebutuhan untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman di sekolah. Ujar, Patrisius Kia Boli, selaku koordinator kesiswaan. Acara dibuka secara simbolik oleh Sr. Florentina Memu, OSU selaku kepala sekolah. Menegaskan bahwa sekolah selalu siap mengadakan kegiatan secara rutin untuk membentuk karakter serviam agar menghilangkan perilaku yang bernuansa kekerasan fisik maupun verbal. Terutama melalui metode orang tua mengajar yang sangat efektif dalam kolektif mendidik anak-anak tumbuh mencapai masa depan yg baik.
Acara inti dibuka melalui drama bullying, merokok dan minuman keras yang sangat menarik ditunjukkan kepada teman-tema lain. Sebagai stimulus anak-anak dapat memahami materi yang akan diberikan. Dengan pendekataan dialog yang dipakai oleh bapak Dr. Pius Berek, yang menjelaskan dengan bahasa sederhana akibat bagi pelaku bullying akan diasingkan oleh teman-teman dan korban merasakan perasaan tertekan bahkan ingin berhenti sekolah, untuk dampak rokok dan miras bagi anak sangat mudah menerima sakit paruh-paruh sehingga menjadi menarik perhatian dan rasa ingin mengetahui dalam memahani bahaya kekerasan di sekolah baik bagi pelaku maupun korban dengan beberapa pertanyaan kritis yang diberikan. Â Untuk menghindari perilaku tersebut, anak-anak menumbuhkan perasaan kasih sayang kepada sesama, menghargai teman yang memiliki kekurangan, hindari rasa ingin coba, lingkungan yang tidak sehat, menagatur waktu dengan kegiatan yang produktif seper belajar serta mengembangkan potensi yang dimiliki.
Apabila dilakukan dengan konsisten akan berdampak positif terhadap keberhasilan karena proses hari ini yang menentukan masa depan emas. Â Kegiatan tersebut di afirmasi atau diungkapkan juga oleh Wims selaku siswa SMP St, Angela Atambua, mengatakan bahwa dari acara ini kami sebagai pelajar lebih memahami dampak buruk dari bullying, merokok dan miras bagi masa depan kami. Kegiatan ditutup dengan kampanye bersama anak-anak yang menggaunglan SMP Santa Angela Atambua Bebas, Bulling, Merokok dan Minumas Keras. Â Kemudian dituangkan melalui tanda tangan semua anak di papan yang telah disediakan sebagai simbol deklarasi bebas kekerasan di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H