Mohon tunggu...
Patrisius Kia Boli
Patrisius Kia Boli Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca dan menulis wacana aktual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjebaknya Historiografi Indonesia Dalam Bayangan Indonesia-sentrisme

15 Oktober 2024   20:42 Diperbarui: 15 Oktober 2024   21:04 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terjebaknya Historiografi Indonesia Dalam Bayangan Indonesia-sentrisme

Adapun penulisan lainnya yaitu dalam buku sejarah nasional Indonesia modern jilid 4 dan 5 yang menjelaskan peristiwa sejarah Indonesia yang berlebihan dimana apa yang diperankan oleh bangsa penjajah merupakan tindakan kekerasan, perampasam dan penindasan sedangkan ketika menelisik lebih dalam ada sumbangsi yang diberikan oleh bangsa penjajah baik dari sisi pendidikan, sistem bikrokrasi maupun pembangunan infrastruktur namun sayangnya yang dituliskan hanya peran bangsa Indonesia yang super baik saja. Dalam buku-buka yang beredar di ruang publik juga demikian masih mengisahkan tokoh-tokoh besar seperti Soekarno, Soeharto, Sultan Syahrir, Soedirman, Moh Hatta dan tokoh perjuangan lainnya yang familiar di ruang publik, artinya penulisan sejarah masih terpusat pada tokoh-tokoh besar masih minim dalam menuliskan peran dari tokoh-tokoh kecil dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat di setiap wilayah Nusantara. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa terjebaknya sejarah Indonesia dalam naisonalisme dan Indonesiasentris. Dengan itu, sudah waktunya mahasiswa dan tokoh intelektual lainnya melakukan terobosan menghilangkan dogma-dogma naisonalisme dan Indonesiasentris dalam bayangan historiografi Indonesia dan diharapkan dapat menggali sejarah dari internal suatu peristiwa itu terjadi dengan pendekatan multidimensional serta mampu peran tokoh-tokoh kecil atau peristiwa yang belum terpublis di dunia public terutama mempopulerkan sejarah-sejarah lokal yang diharapkan menjadi sumber sejarah dan menarik destinasi wisata. Penulis Sejarah masih terbelenggu oleh narasi besar nasionalisme yang berlebihan dan gugup menuliskan Sejarah yang objektif sehingga melupakan kontribusi yang positif dalam Pembangunan Indonesia baik sumbangsih berupa pengetahuan, birokrasi dan infrastruktur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun