Mohon tunggu...
Patrick Ayrton
Patrick Ayrton Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Saya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Keunikan sebuah Teks Anekdot

19 Mei 2023   16:36 Diperbarui: 19 Mei 2023   16:42 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah membaca artikel yang berjudul "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris" yang ditulis oleh Ari Indarto, menurut saya setiap pemimpin negara memiliki cara berbicara dan berpidato yang berbeda-beda, sehingga memunculkan persepsi dan pengertian yang berbeda-beda dari audiens terhadap setiap pejabat negara. Dengan itu, cara berpidato seorang pemimpin negara  akan sangat lah mempengaruhi masa pemerintahan mereka dengan signifikan, karena cara perbidato mereka akan sangat menetukkan bagaimana masyarakat, serta dengan partai-partai politik dan beberapa sidang, akan mengikuti pemerintahnya dan resepsinya.

Teks Anekdot adalah teks cerita singkat yang menarik karena sifatnya yang humoris dan mengesankan. Sebuah teks anekdot biasanya menceritakan mengenai tokoh-tokoh yang penting dan terkenal serta menceritakan kejadian-kejadian yang didasari dunia nyata. Meski demikian, anekdot juga bisa merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. 

Dengan kata lain, pengertian teks anekdot adalah cerita singkat yang menyentuh atau mengandung kritikan tetapi dibungkus dengan bahasa atau cara penyampaian yang menarik, cerdas, dan memiliki kesan lucu. Teks anekdot ini bukan sekadar humor atau lelucon. Lebih dari itu, teks anekdot memiliki makna tersirat sebagai kritik atau sindiran yang kerap terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan sebagainya. Dimana definisi tersebut mencerminkan teks anekdot yang dibawah ini. 

Di pagi hari yang sejuk, ada sepasang muda mudi sedang menghabiskan waktu berdua di sekitar taman.

Rendra : ”Nabila, kalau boleh tahu lagu apa yang kamu suka?”

Nabila : “Aku suka lagu Indonesia sih, yang lagi tren, liriknya mudah dipahami, sama melodinya enak banget didengerin.”

Rendra : “Kok aku malah nggak begitu suka ya sama musik Indonesia apalagi kalau lagi tren begini.”

Nabila : “Kenapa? Kurang cocok dengan genrenya? Terus kamu sukanya lagu apa?”

Rendra : “Iya, banyak banget lagu galau sekarang, aku sukanya lagu gombal. Gimana kalau kita berdua bikin lagu sendiri aja, ceritanya tentang aku dan kamu yang mulai saling mencintai dan ingin berkomitmen hidup bersama selamanya.” 

Nabila : “Rendra? Kamu lagu nembak aku ya? Aku jadi terharu.” 

Semenjak momen itu, Nabila dan Rendra menjalin hubungan sepasang kekasih. Mereka memutuskan untuk menikah dan berkomitmen sebagai suami istri. Setahun kemudian, keduanya memutuskan untuk bercerai dengan alasan sifat pasangannya berubah.

Berdasarkan teks anekdot tersebut, dapat dimengerti bahwa dunia artis sering dipenuhi oleh kontroversi sepasang kekasih yang mudah jatuh cinta, memutuskan menikah, tetapi tidak lama kemudian bercerai. Fenomena nikah cerai seakan menunjukkan betapa gemarnya orang mengambil keputusan dengan cepat. Dimana fenomena ini ditunjukkan pada koda bagian narasi akhir yang menceritakan keduanya berpisah dengan alasan sifat pasangan berubah. Maka dari itu, penting untuk saling mengenal karakter pasangan terlebih dahulu sebelum memutuskan menikah. 

Fungsi utama teks anekdot adalah untuk menghibur atau menyenangkan pembaca atau pendengar. Anekdot sering mengandung humor atau kejadian lucu dan bertujuan untuk membuat orang tertawa dan tersenyum. Anekdot juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang ampuh untuk menyampaikan pesan, menggambarkan situasi yang mengasyikkan, atau menawarkan kritik ringan. Selain itu, anekdot juga dapat berfungsi untuk mempererat ikatan sosial antar manusia dengan menceritakan kisah-kisah lucu atau berbagi momen yang sama. 

Teks anekdot yang melibatkan Nabila dan Rendra berkomentar mengenai dunia-dunia artis yang isinya hanya dengan citra publik. Pada awalanya, terlihat sangat damai dan mereka saling mencintai satu sama lain, namun beberapa tahun, bahkan ada kasus dimana setelah beberapa bulan mereka berdua putus karena ternyata tidak cocok. 

Ini menunjukkan masalah dimana di dalam dunia hiburan banyak orang yang cepat menjalinkan hubungan tanpa pengetahuan sifat pasangannya. Mereka hanya melihat mereka dari segi tampak,  kekayaan, status sosial, atau faktor lainnya yang bersifat materialistis dan tidak mencerminkan sifat dan kepribadian mereka. 

Saat kita coba menghubungkan teks anekdot dengan lingkungan disekitar kita, maka teks anekdot dengan dampaknya semakin terlihat. Dengan segala hal yang sedang terjadi saat ini dalam dunia politik, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya, teks anekdot berperan sebagai sebuah jembatan atau penyaluran kritik untuk peristiwa-peristiwa tersebut, dengan itu juga menambahkan sebuah teteas humoris yang sangat dibutuhkan di dalam dunia modern ini. 

Ciri khasnya teks anekdot adalah bisa dibuat oleh siapapun yang ingin menyampaikan kesan dan pesannya terhadap para pengurus negara dan dunia, dan bisa berdampak dengan sangat besar jika dibaca dan didengarkan. Kritik terhadap segala kelakuan yang tidak sesuai dengan undang-undang harus dipelihara karena tanpa kritik dari masyarakat, maka sebuah negara tidak akan maju dan memperbaiki dirinya. 

Kesimpulan saya adalah bahwa teks anekdot adalah sebuah jenis karya yang akan bertahan selama kreativitas dan inisiatif tetap berada di dalam masyarakat. Dengan itu, segala hal yang berhubungan dengan kreativitas akan mati jika tidak dipertahankan. Maka karena itu, sebagai kaum pemuda dan generasi pelajar yang berikut, kami diberi tanggung jawab secara tidak langsung untuk mempertahankan dan preservasi kreasi-kreasi yang sudah ditinggalkan oleh para penulis dahulu, serta membuat karya sendiri dan memperkenalkan sebuah jenis penulisan yang baru dan yang akan menyalakan kembali api semangat untuk menulis, berkritik, dan berkarya atas nama kesejahteraan negara dan keseimbangan masyarakat. (GHN/12)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun