Mohon tunggu...
Patrick
Patrick Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

menonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjinakkan Monster di Dalam Diri: Menyingkirkan Akar Masalah dan Solusi Pengendalian Hawa Nafsu

28 April 2024   13:15 Diperbarui: 28 April 2024   22:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://beritakini.co/news/tips-menahan-hawa-nafsu-dan-amarah-saat-puasa-ramadhan/index.html

Hawa nafsu adalah keadaan kepribadian yang diakibatkan oleh perasaan yang tidak diatur. Hawa nafsu dapat menyebabkan individu melakukan kejadian yang tidak diinginkan, seperti berpacaran, berlakon, atau berbuat sesuatu yang tidak baik. Hawa nafsu dapat mengganggu keseimbangan dan kehidupan yang sehat sehingga hawa nafsu dapat memicu berbagai keburukan, seperti dosa, kejahatan, dan penyesalan, jika tidak terkendali. Banyak sekali orang yang terganggu dengan adanya hawa nafsu ini, contoh ketika mereka scroll sosial media dan melihat perempuan dengan pakaian tidak pantas, disitu mulailah hawa nafsu bisa bermunculan.

Hawa nafsu ini menjadi titik bahaya bagi orang-orang yang memiliki iman yang kuat karena harus menghadapi dosa dalam kehidupannya sehari-hari. Mengendalikan hawa nafsu ini menjadi sesuatu yang sulit dikarenakan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam keseharian kita. Sosial media juga menjadi pemicu adanya hawa nafsu karena manusia diberikan kebebasan untuk melakukan postingan sesuka mereka sampai adanya konten vulgar. Dibutuhkan perhatian bahwa hawa nafsu bukan hanya sekedar hawa nafsu tetapi dibuat sengaja oleh pencipta kita agar bisa merasakan kebahagiaan atau kesenangan yang ada di dunia ini. Dalam setiap masalah pasti ada penyebabnya, berikut akan dijelaskan beberapa penyebab yang muncul terkait dengan masalah ini. 

Penyebab kemunculan masalah ini memiliki banyak faktor. Pertama pemahaman mengenai agama sangat terlibat dalam kemunculan hawa nafsu ini karena ketika seseorang tidak memiliki landasan spiritual yang cukup kuat maka akan sangat mudah untuk tergoda. Iman menjadi landasan penting untuk bisa mengatasi dosa-dosa kita di kehidupan sehari-hari, jika kita tidak memiliki iman kuat maka dosa akan gampang untuk mempengaruhi kita seperti hawa nafsu ini. Kedua, pengaruh media sosial dan internet, konten-konten di internet atau sosial media makin menjadi-jadi, makin lebih vulgar, lebih bebas sehingga banyak sekali konten haram atau berdosa yang seringkali muncul di top page sosial media. 

Konten-konten ini yang seringkali menjadi penyebab rusaknya anak-anak sosial media karena diracuni ketika melihat konten pemicu hawa nafsu tersebut. Ketiga, kurangnya aksi figur, aksi figur sangat penting demi keselamatan anak-anak untuk bisa menyadarkan mereka bahwa berbahaya melihat konten-konten sosial media dengan sendiri. Aksi figur ini seringkali tidak peduli apa yang dibuka oleh anaknya dan bahkan tidak tahu apa yang dibuka oleh anaknya sendiri sehingga anak bisa dengan bebas mencari segala konten apapun tanpa adanya pengawasan dari aksi figur.

Setiap masalah pasti ada akibatnya, disini akan dijelaskan beberapa akibat yang muncul terkait dengan permasalahan hawa nafsu.

Pertama, dosa, dosa ini sudah pasti menjadi salah satu akibat yang muncul karena sudah mengecewakan Allah saat melakukan hawa nafsu. Tindakan ini membuat kita menjauhi diri dari Allah sehingga bisa berakhir buruk di akhir nantinya. Kedua, gangguan mental, melakukan hal-hal berhubungan dengan hawa nafsu bisa berakhir buruk bagi kita seperti gangguan mental, melakukan hawa nafsu dengan sering bisa membuat otak kita macet untuk berpikir sehingga bisa memicu gangguan mental. 

Karena nafsu, seseorang dapat mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri. Ketiga, kualitas hidup menurun, sebagai manusia kita memiliki kualitas hidup yang standar dengan yang lainnya, akan tetapi apabila kita seringkali mengalami hawa nafsu kita akan mengalami banyak sekali kekurangan dalam hidup. Hawa nafsu dapat merusak cara kita memandang orang lain, seperti suka berpikiran yang tidak senonoh dan cara kita melihat orang secara langsung. 

Setelah mengetahui penyebab dan akibatnya, dibutuhkannya sebuah solusi yang pantas untuk bisa mengatasi masalah ini. Masalah ini merupakan masalah yang cukup mudah untuk diberi solusi karena bersifat logika umum. Memperkuat iman menjadi solusi yang cukup baik karena menggambarkan sosok pemegang agama yang baik, cukup dengan rajin beribadah, mengikuti kegiatan beragama dll dapat membuat kita memperkuat iman untuk tetap kuat dalam menghadapi segala hawa nafsu. Selain memperkuat iman dapat dilakukannya dengan menjauhi segala pemicu hawa nafsu, dimulai dari sosial media.

https://beritakini.co/news/tips-menahan-hawa-nafsu-dan-amarah-saat-puasa-ramadhan/index.html
https://beritakini.co/news/tips-menahan-hawa-nafsu-dan-amarah-saat-puasa-ramadhan/index.html

Sosial media menjadi pemicu utama dalam menghadapi hawa nafsu karena konten-konten yang terlibat disana. Dalam menjaga diri, kita bisa membatasi diri dalam penggunaan sosial media untuk tidak keseringan melihat konten vulgar dll. Menghindari lingkungan yang maksiat atau pergaulan yang tidak baik karena bisa memicu hawa nafsu yang lebih. Menyibukkan diri dengan kegiatan individu bisa membuat kita tidak terpicu oleh hawa nafsu sehingga apa yang kita lakukan secara normal bisa membuat kita tidak memikirkan tentang hawa nafsu melainkan mengurangi hawa nafsu. 

Terakhir, untuk menjaga pandangan kita, tidak baik untuk melihat daerah terlarang seseorang dengan sengaja karena bisa memicu hawa nafsu yang lebih melainkan kita harus bersikap normal dan bersikap moral untuk bisa menghormati orang-orang disekitar kami tanpa melihat hal-hal yang tidak pantas. Maka dari itu berjaga-jagalah ketika menelusuri sosial media karena tantangan yang ada pasti akan menyulitkan hidup kita dan iman kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun