Mohon tunggu...
Patricia Rose
Patricia Rose Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Film Tanda Tanya (2011): Toleransi Umat Agama

13 Maret 2022   18:06 Diperbarui: 13 Maret 2022   18:09 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Question Mark (2011) - IMDb

Identitas Film

Judul                   : Tanda Tanya

Produser           : Celerina dan Hanung Bramatyo

Sutradara         : Hanung Bramantyo

Pemain Film   : Revalina Sayuthi Temat, Reza Rahardian, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, dan Hengky Sulaeman.

Produksi           : Mahaka Pictures

Tanggal Rilis  : 7 April 2011

 Durasi               : 1 jam 41 menit

Sinopsis

Hanung Bramantyo adalah seorang produser, sutradara, dan aktor yang lahir di Yogyakarta, Indonesia. Beberapa film yang disutradarai Hanung Bramantyo adalah Bumi Manusia, Habibie & Ainun, Kartini, Perahu Kertas, dan masih banyak lagi. Salah satu film terbaik karya Hanung Bramantyo berjudul Tanda Tanya. 

Film Tanda Tanya ini menceritakan tentang beberapa keluarga yang hidup berdekatan di sekitar daerah Semarang. Masing-masing keluarga tersebut memiliki kepercayaan yang berbeda, yaitu Muslim, Katolik, dan Buddha. Letak tempat Ibadah seperti Masjid, Gereja, dan Klenteng pun tidak berjauhan. Masyarakat pada film tersebut belum dapat menerima perbedaan agama dan  sering terjadi konflik. 

Terdapat 3 keluarga dalam film Tanda Tanya ini. Pertama, keluarga Tan Kat Sun yang beragama Buddha. Mereka membuka sebuah restaurant yang diberi nama "Canton Chinese Food" yang tentunya tidak halal. 

Sehingga, Tan Kat Sun memutuskan untuk membuat beberapa makanan yang halal, agar masakan yang ada di restorannya dapat dinikmati oleh umat Muslim. Kedua, terdapat keluarga Soleh yang merupakan umat muslim. 

Menuk, istri dari Pak Soleh bekerja di restoran "Canton Chinese Food".  Yang terakhir adalah keluarga Rika. Ia beragama Katolik dan merupakan single parent. Rika juga bersahabat dengan Surya yang beragama Muslim. 

Konflik dimulai dari permasalahan yang muncul di masing-masing keluarga. Soleh merasakan bahwa ia tidak pantas menjadi seorang suami, bapak, dan kakak. Hal tersebut dikarenakan ia tidak memiliki pekerjaan dan tidak bisa melakukan apapun. Sehingga, Soleh mengingkan Menuk untuk menceraikannya. 

Surya ingin menjadi aktor yang terkenal. Tetapi selalu mendapatkan peran-peran kecil. Konflik lainnya adalah Tan Kat Sun jatuh sakit, sehingga restoran "Canton Chinese Food" diambil alih oleh anaknya yaitu Ping Hen atau Hendra. Bulan puasa pun datang dan Tan Kat Sun memutuskan untuk menutup restoran agar dapat menghargai umat muslim. 

Namun, Ping Hen tidak setuju dengan keputusan tersebut, karena jika terus menutup restoran, maka mereka tidak akan mendapatkan penghasilan. Sehingga, ia membuka restoran dengan paksa. Akibatnya, restoran dirombak oleh umat Muslim. 

Pada akhirnya, setiap keluarga dapat hal yang mereka inginkan. Ping Hen ingin mengubah dirinya menjadi orang yang lebih baik. Sehingga, ia memutuskan untuk memeluk agama Islam, mungkin karena ia menemukan jati dirinya. Ia juga membuka kembali restoran ayahnya yang diberi nama "Barokah Chinese Food Halal". Surya mendapatkan pekerjaan sebagai aktor Yesus di Gereja. Walaupun banyak yang tidak setuju karena Surya beragama Muslim. 

Tetapi setelah perannya sebagai Yesus, ia menjadi aktor yang cukup dikenal masyarakat Semarang. Soleh akhirnya mendapatkan pekerjaan, yaitu menjadi anggota Banser NU. Akhirnya, Ia dapat menjadi pahlawan yang sangatlah hebat, karena menyelamatkan semua orang dari bom yang terletak di Gereja.

Masyarakat negara Indonesia tentunya sangat beragam. Seperti etnis, budaya, kepercayaan, dan sebagainya. Film ini menunjukan hubungan manusia satu dengan yang lain yang tidak memiliki sikap toleransi. Masalah-masalah tersebut tidak hanya ada di film, tetapi banyak ditemukan di kehidupan nyata. 

Juga terdapat kesepakatan dan ketidaksepakatan mengenai kekerasan antar umat agama, contohnya ketika ditemukan bom di Gereja pada hari raya Natal dan penusukan Pastor yang terlihat pada bagian awal film. Lalu terdapat beberapa usaha masing-masing keluarga agar dapat menghentikannya.

Ulasan Film 

Terdapat banyak sekali nilai hidup yang dapat diambil dari film Tanda Tanya untuk penontonnya. Salah satunya adalah untuk mengasihi sesamamu, seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. 

Para aktor yang berada dalam film sangat mendalami peran, sehingga penonton dapat merasakan kesedihan, kegembiraan, dan perasaan lainnya yang dirasakan pada tokoh dalam film. Bahkan, tidak hanya tokoh utama, seluruh tokoh yang tertangkap dalam layar dapat bekerja dengan baik. 

Seperti Ibu Novi yang dapat membuat penonton kesal, Abi yang merupakan anak dari Rika mampu menunjukkan perasaan kesal akibat sikap ibunya yang telah berubah, dan tokoh-tokoh lainnya. Soundtrack yang dipakai dalam film ini pun sangat mendukung dan menyatu dengan suasana yang ada.

Namun, menurut saya juga terdapat beberapa kekurangan. Tema dari film Tanda Tanya termasuk sangat sensitif untuk dibicarakan, karena dapat memicu konflik atau kontroversi. Menurut situs Liputan6, terdapat sebuah organisasi masyarakat yang sempat mengecam peredaran film Tanda Tanya ini. 

Hal tersebut dikarenakan, film tersebut terlalu liberal dan tidak sesuai dengan pandangan Organisasi Massa. Bisa berupa perbedaan pendapat ataupun hal lainnya. Bahasa yang digunakan dalam film ini cukup sulit dimengerti. Ada beberapa kali menggunakan bahasa daerah dan akan sulit dipahami seseorang jika tidak terdapat subtitle. Juga terdapat banyak bahasa atau istilah yang termasuk kasar.

Jika dilihat dari sisi alur ceritanya, muncul klimaks sangatlah lama jika dibandingkan dengan film-film lainnya. Puncak dari konflik tersebut muncul pada sekitar 20 menit terakhir. Sedangkan, pada umumnya puncak konflik muncul pada pertengahan film. 

Dengan lama munculnya klimaks, film dapat terasa lebih lama dan berpotensi membuat para penonton merasa bosan. Cara film ini selesai juga terlihat sangat buru-buru. Walaupun masalah setiap keluarga dapat terselesaikan. 

Pada akhir film, kita dapat melihat Soleh yang menyelamatkan banyak orang dari bom di Gereja tetapi tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Lalu diakhiri dengan Pasar Baru yang digantikan menjadi Pasar Soleh.

Kesimpulan

Film Tanda Tanya ini  memiliki age rating 16+, karena ada beberapa adegan yang menunjukan kekerasan dan pembunuhan. Sehingga, lebih diperuntukan untuk remaja dan dewasa. 

Kalaupun penontonnya termasuk cukup muda, topik yang dibahas dalam film ini cukup berat, sehingga mungkin akan sulit untuk dimengerti. Film ini juga mengandung beberapa kata kasar, sehingga memungkinan penonton yang tidak suka akan hal-hal yang berbau kasar kurang cocok untuk menonton film ini.

Tetapi saya sangat merekomendasikan film Tanda Tanya ini kepada orang-orang yang menyukai film drama bertema Religi. Atau film-film yang membahas masalah yang terjadi di kehidupan nyata, seperti pluralisme agama. 

Setelah menontonnya beberapa kali dan benar-benar mengartikan makna dari film ini, Saya akan memberi film Tanda Tanya karya Hanung Bramantyo ini nilai 7 dari 10. Terdapat banyak pesan moral yang dapat dipraktekan. Tetapi jika ingin menonton film Tanda Tanya, saya sarankan untuk menonton dengan bijak, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun