Sebenarnya mengapa para pelamar kerja bahkan seorang pesoshor sampai melebih-lebihkan resume mereka  jawabannya adalah  supaya memiliki peluang yang bagus untuk memperoleh pekerjaan. Karena perusahaan-perusahaan yang ada pada saat ini memiliki syarat-syarat yang begitu kompleks dalam lowongan pekerjaan mereka. Namun, tentu saja sulit untuk menemukan yang seperti itu, ditambah lagi persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan sebuah posisi di suatu perusahaan. Sehingga para pencari kerja menggunakan cara praktis agar dapat dengan mudah terpilih menjadi karyawan perusahaan tersebut.
Melebih-lebihkan resume tidak sepenuhnya dinyatakan sebagai ilegalitas. Ini merupakan salah satu cara dalam dunia bisnis di mana untuk mengklaim hak memperoleh pekerjaan. Resume palsu memang memberikan dampak positif serta keuntungan bagi mereka yang memakainya dan bukanlah sesuatu yang illegal. Meskipun demikian, melebih-lebihkan resume adalah perbuatan yang tidak etis dan tidak sesuai dengan etika bisnis dan profesi.Â
Hal ini dikarenakan adanya tindakan tidak jujur karena melakukan kebohongan pada resume, tidak adil karena bersaing secara tidak sehat, merugikan pihak lain terutama perusahaan yang dituju, dan tindakan tersebut tidak sesuai dengan integritas moral. Dan ada resiko yang diterima akibat perbuatan tersebut, yaitu dipecat dari pekerjaan, diblacklist oleh perusahaan, mencoreng nama baik diri, dan tentunya akan sulit untuk memperoleh pekerjaan. "Siapaun yang terdeteksi melakukan kecurangan yang memalukan tidak akan pernah dipercaya meskipun mereka berbicara tentang kebenaran" --Phaedrus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H