Mohon tunggu...
Patricia Esther Helena Lantang
Patricia Esther Helena Lantang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science

bonne lecture!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self-Diagnosis Berdampak pada Kesehatan Mentalmu!

13 Oktober 2021   13:00 Diperbarui: 13 Oktober 2021   14:08 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Self-Diagnosis bisa saja tidak menyembuhkan penyakitmu, melainkan memperburuk kesehatan mentalmu.

Tiba-tiba mengalami gejala panic attack dan mencari tahu melalui google, yang didapatkan malahan ‘tanda-tanda anxiety disorder’. Kemudian, secara tidak langsung kamu mengasumsikan dirimu memiliki gangguan kesehatan mental.

Seberapa banyak dari kalian yang telah melakukan bahkan sering melakukan hal diatas?

Isu diatas saat ini sedang marak diperbincangkan dengan istilah fenomena Self-Diagnosis.

Self-Diagnose

Self-diagnosis adalah proses dimana orang mengamati diri mereka sendiri dan gejala yang dialami, kemudian mengidentifikasi penyakit atau gangguan tanpa konsultasi medis. Self-diagnosis adalah proses mendiagnosis suatu penyakit, baik fisik maupun psikologis, berdasarkan pengalaman atau informasi sebelumnya yang tersedia di media populer seperti internet atau buku.

Dalam kasus diatas tadi, ketika kamu mudah menyimpulkan bahwa ternyata dirimu mengalami gangguan kesehatan mental yang padahal bisa saja itu hanya serangan panik biasa yang dapat dialami semua orang. 

Why You Shouldn’t Do It?

Mendiagnosa penyakit mental sendiri tanpa sumber yang jelas ataupun konsultasi dapat berakibat buruk pada kesehatan mentalmu. 

Bisa saja resiko mengalami kondisi kesehatan akan semakin besar atau mungkin dengan diagnosa yang salah akan membuatmu menjalani metode pengobatan yang tidak seharusnya kamu lakukan. 

Dengan Self-Diagnose, akan muncul juga resiko  salah paham tentang penyakit yang diderita, terutama misalnya jika gejala yang dialami adalah gejala umum.

Sebagai contoh kasus saat kamu misalnya mengalami gejala umum seperti sakit kepala, hasil pencarian di google berkisar dari tumor otak hingga dehidrasi sederhana. 

Pada kasus ini mungkin saja seolah-olah kamu dilumpuhkan oleh kecemasan, hasil pencaharian itu membuatmu percaya dan malah berdampak pada kesehatan mental.

Dr. Todd Thatcher memberikan studi dari Pew Research Center bahwa hanya sekitar setengah dari orang yang mencari informasi secara online memberi tahu dokter mereka tentang apa yang mereka temukan. Dalam banyak kasus, individu percaya apa yang mereka temukan dari google.

Self-Diagnosis dapat berdampak buruk juga atas alasan bahwa internet dirancang dengan cara kerja algoritm dan keywords. 

Mesin pencari atau google misalnya, sering memberikan informasi dari gejala yang ada dan menampilkan beberapa penyakit yang paling serius terlebih dahulu. 

Misalnya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Microsoft menemukan bahwa ketika mencari gejala sakit kepala, ‘tumor otak’ mungkin menjadi penyakit yang akan kita temukan. 

Nah, dalam memperingati 'World Mental Health Day' pada tanggal 10 Oktober yang lalu, kesehatan mental adalah hal perlu diperhatikan secara serius dan aktif terutama di era saat ini.

Fenomena Self-Diagnosis juga menjadi hal yang harus diperhatikan, bahwa akan berdampak buruk ketika mengarah pada pengobatan sendiri tanpa adanya konsultasi yang justru akan memperburuk keadaan mental. 

Tidak hanya memperburuk kondisi kamu saat ini, tetapi juga dapat mempersulit perawatan di masa depan. Jadi, kalau kamu mencari jawaban secara online dan merasa telah menemukan diagnosa yang mungkin, coba bicarakan dengan ahlinya untuk mengkonfirmasi hasil itu.

Selalu ingat bahwa 'your mental health matters! your mental health is a priority!'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun