Kritis, menjadi aspek yang berkaitan dengan keterampilan kritis penulis. Dalam hal ini mencakup kemampuan dalam mengarang, merevisi, dan mengedit (dengan teks, grafik, suara, dan gambar diam dan bergerak) melalui komputer dan teknologi komunikasi.
Retoris, dalam aspek ini perlu ditingkatkan lagi pemikiran kritis. Tujuannya, untuk melakukan eksplorasi pada perangkat teknologi, menyesuaikan komposisi penulis dengan media yang sesuai.Â
Penulisan pada akhirnya menjadi sebuah aktivitas yang kompleks. Keterampilan dibutuhkan, namun lebih dari itu yaitu bagaimana penulis berinteraksi dengan segala gagasan dan ide-idenya, yang kemudian dituangkan melalui proses berpikir yang kreatif menjadi suatu komposisi. Menjadi penting juga bagi seorang penulis di ruang digital untuk mampu mengekspresikan diri dalam media yang sesuai dengan audiensnya dan mudah untuk dipahami.Â
Kembali lagi pada posisi kita sebagai pelajar, mengapa akhirnya penting bagi kita untuk mempelajari dan menerapkan penulisan naskah digital? Tentunya, dengan memiliki keterampilan dan  kemampuan menulis di ruang digital akan menyiapkan pelajar sebelum masuk langsung dalam dunia kerja nantinya.Â
Kemampuan cara menulis yang baik dan efektif, mampu menerapkan SEO & SEM, keahlian dalam menentukan strategi pemasaran di internet secara baik, dan keahlian dalam melakukan komunikasi digital yang dituang dalam komposisi jurnalistik, serta memiliki portofolio publikasi di media digital akan menjadi outcome bagi para pelajar yang  mempelajari dan menerapkan studi penulisan naskah digital.Â
Referensi
DeVoss, D. N., Eidman-Aadahl, E ., & Hicks, T. (2010). Because Digital Writing Matters. San Fransisco: Jossey-Bass.Â
We Are Social. (Januari, 2021). Digital 2021: The Latest Insights Into The 'State Of Digital'. Diakses dari Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H