Mohon tunggu...
Bella Patricia
Bella Patricia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salam kenal, saya Bella Patricia br Pasaribu. Menjadi mahasiswa di Politeknik Pariwisata Medan menjadi kebanggan tersendiri dalam hidup saya, saya dapat mempelajari banyak hal dalam pariwisata dan menunjukan ketertarikan saya dalam bidang ini, terlebih dengan adanya artikel yg telah saya publish semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjelajahi Rumah Fauna dan Flora Endemik Taman Nasional Gunung Leuser

11 Desember 2023   17:00 Diperbarui: 11 Desember 2023   17:17 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Lawang adalah habitat orangutan Sumatera yang dilindungi – Foto: Google Maps/Jill K Quaintance 

Mendekati akhir tahun sudahkah anda berencana liburan bersama keluarga,pasangan atau sahabat tercinta? Jika Anda bingung saya dapat merekomendasikan Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang sebagai objek wisata yang dapat anda pilih. Jika masih bingung apa saja yang bisa dilakukan di sana, saya akan menyajikan beberapa pilihan aktivitas di Bukit Lawang yang bisa dijadikan referensi.

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) adalah kawasan konservasi di Indonesia yang membentang seluas 1.094.692 hektar  di provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Dinamakan Gunung Leuser, yang merupakan puncak tertinggi di taman nasional ini dengan ketinggian 3.404 meter di atas permukaan laut. Taman ini merupakan rumah bagi beragam flora dan fauna, termasuk orangutan Sumatera yang terancam punah.  TNGL juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi TNGL, Anda dapat menjelajahi berbagai atraksi di dalam taman nasional ini, seperti berikut ini.

1. Melihat dan mengenal spesies Orang Utan 

Bukit Lawang adalah habitat orangutan Sumatera yang dilindungi – Foto: Google Maps/Jill K Quaintance 
Bukit Lawang adalah habitat orangutan Sumatera yang dilindungi – Foto: Google Maps/Jill K Quaintance 

Orang utan menjadi primata endemik yang merupakan ikon utama dalam wilayah bukit lawang. Sebelum menjadi area ekowisata seperti sekarang ini Bukit Lawang merupakan kawasan konservasi Orangutan Sumatera. Serta berfungsi juga sebagai Stasiun Pengamatan Orangutan. Saat ini kawasannya terbuka bagi pelancong yang ingin mencicipi pesona dan aktivitas wisata di alam bebas. Namun, segala kegiatan berada di bawah pengawasan ketat demi menjaga kelestarian dan keberlangsungan ekosistem yang ada. 

2. Mengamati kekayaan flora dan fauna Taman Nasional Gunung Leuser

raf© 2023 TripZilla Indonesia 
raf© 2023 TripZilla Indonesia 

Jumlah flora yang berhasil diidentifikasi di Taman Nasional Gunung Leuser lebih dari 4.000 jenis tumbuhan. Flora tersebut juga bervariasi mulai dari pohon dengan buah yang dapat dikonsumsi hingga tumbuhan jenis langka. Flora langka yang tumbuh di taman nasional yang berasal dari kawasan Gunung Leuser yaitu pohon payung raksasa (Johanesteisjmania altifrons), liana dengan bunga parasit yang diameternya bisa mencapai 1,5 meter (Rhizanthes zippelnii), dan juga Rafflesia atjehensis. Dapat pula dijumpai anggrek sepatu (Paphiopedilum liemianum) dan kantong semar (Nepenthes sp.). Selain orang utan yang menjadi fauna ikonik di wilayah ini, tercatat ada lebih dari 127 jenis mamalia yang menghuni kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Bahkan juga diketahui ada sekitar 89 spesies satwa yang tergolongkan langka hidup di taman nasional ini. Beberapa spesies langka tersebut adalah badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), orangutan atau mawas (Pongo abelii), rusa sambar (Cervus unicolor), kucing hutan (Prionailurus bengalensis-sumatrana), dan siamang (Hylobates syndactylus). 

Sementara itu ada pula kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), serta gajah Sumatera (Eephas maximus-sumatranus) dan harimau Sumatera (Panthera tigris-sumatrae) yang merupakan dua spesies endemik di Pulau Sumatera. Adapun satwa lain yang juga dapat dijumpai di Taman Nasional ini yaitu tupai (Callosciurus albescens), kelinci Sumatera (Nesolagus netscheri), ungko atau kedih (Presbytis thomasi), dan tikus hoogerwerfi (Rattus hoogerwerfi). Kelompok reptil yang paling banyak dijumpai di kawasan ini adalah spesies buaya (Crocodillus sp.) dan juga ular berbiasa. Adapula jenis ikan endemik yang hidup di Sungai Alas yaitu ikan jurung (Tor sp.), ikan ini memiliki ukuran panjang yang bisa mencapai 1 meter.

3. Aktivitas dan Destinasi wisata

Menyusuri Sungai Bohorok dengan wahana river tubing – Foto: Google Maps/Hana Elvina 
Menyusuri Sungai Bohorok dengan wahana river tubing – Foto: Google Maps/Hana Elvina 

Ada banyak sekali objek wisata yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Gunung Leuser. Aktivitas yang tak boleh terlewatkan bermain di Sungai Bohorok. Sungai yang masih merupakan bagian dari Bukit Lawang yang tidak bisa terlewat. Sungainya memiliki banyak bagian yang dangkal dan berair jernih. Sedangkan arusnya cukup bersahabat untuk menjadi lokasi berenang atau river tubing. Dengan alirannya yang melintasi sebagian area wisata. Oleh sebab itu berbagai kegiatan pun dapat dilakukan dengan lebih menyenangkan di kawasan ini. Bahkan aktivitas cukup ekstrem seperti arung jeram dan jungle tracking.  

 Harga Tiket Masuk Bukit Lawang

Untuk memasuki kawasan Bukit Lawang, wisatawan akan dikenai tiket masuk Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Pengunjung perlu menyiapkan biaya mulai dari Rp5.000 – Rp225.000.

Jenis TiketHarga Tiket Weekday / WeekendTiket Masuk Wisatawan DomestikRp5.000 / Rp7.500Tiket Masuk WNARp150.000 / Rp225.000

Lokasi dan Akses ke Bukit Lawang

Bukit lawang dengan berjuta pesona di dalamnya - foto: tripadvisior
Bukit lawang dengan berjuta pesona di dalamnya - foto: tripadvisior

Bukit Lawang berada di Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan. Wisatawan yang ingin berkunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti Minibus atau Angkot ‘Pembangunan Semesta’ yang berangkat dari terminal Pinang Baris di Medan dan membawa wisatawan langsung ke Tangkahan. Akses jalannya sudah baik dengan jalan yang beraspal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun