Maka, penting bagi seorang guru untuk mau berbaur dengan siswa, mengikuti trend seperti nonton bersama, membuat tiktok, selfie memakai filter khusus, lalu dengan cara santai guru bisa pelan pelan masuk ke dalamnya.
Hal ini juga dipelajari Astrid dari salah seorang dosennya, yaitu Untung Dharmawan yang sangat up to date dengan trend media sosial dan mengamati hal-hal yang biasa dilakukan kebanyakan anak muda di media sosialnya. "Kita perlu juga berteman dengan anak-anak di medsos, misal ada trend apa ya di IG reels, kita bisa nanya-nanya dan diskusi juga sama mereka. Itu seru loh. Kalo pengen bikin reels tapi bingung, atau pilih lagu yang lagi trend sekarang kayak Left and Right, Pink Venom, tanya aja sama siswa," ujar Astrid.
Ari dan Astrid pun berpesan untuk seluruh guru di era digital untuk mau mengembangkan diri dengan berani mencoba terlebih dahulu. Jika sudah menutup diri dan menganggap tidak bisa, maka akan selamanya terjebak pada zona nyaman.
"Guru senior bisa belajar dari guru junior, demikian sebaliknya. Perlu saling tukar pikir tentang metode mengajar," pesan Ari. Mungkin beberapa orang ada saja yang mencibir gaya mengajar atau metode yang sudah diupayakan sebaik mungkin oleh seorang guru. Mungkin ada saja guru yang sudah berusaha kreatif mengikuti trend dan kebutuhan siswa, tapi mendapat respon kurang baik.
Bisa jadi, ada saja yang menganggap metode mengajar tersebut aneh, ada yang meremehkan, bahkan meragukan kualitas guru tersebut. Pendapat orang tentu boleh berbeda. Setiap metode mengajar pun  pasti ada plus dan minusnya, tapi seorang guru yang baik adalah guru yang mau terbuka pada perubahan dan trend.Â
Guru tersebut juga pasti terbuka pada kritik dan masukan yang membangun, fleksibel dan menerima tantangan apa pun kata para haters, seperti kehidupan para artis. Keterbukaan, berani berpikir kreatif dan tak gengsi untuk belajar dari orang lain adalah kunci sukses pendampingan guru dalam berproses untuk lebih mengenali siswa.
"Tak cuma dari sesama guru, kunci membangun kedekatan dengan anak juga bisa tercipta kalau guru mau sering-sering saling belajar dari siswa-siswinya juga. Jadi ya guru nggak perlu gengsi lah belajar edit video dari siswa, belajar tiktok-an dari siswa, dll. Kalau kita mau nanya-nanya, belajar dari siswa ya itu kan bentuk apresiasi guru ke murid juga," tutup Astrid.Â