Mohon tunggu...
Patricia AstridNadia
Patricia AstridNadia Mohon Tunggu... Lainnya - Public speaker, teacher, trainer, psychology, education, content and copy writer

Seorang public speaker di bidang ilmu psikologi, komunikasi dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru di Era Digital Perlu Berani Terbuka Hadapi Perubahan dan Trend

25 September 2022   22:56 Diperbarui: 26 September 2022   17:40 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ada beberapa guru yang masih terjebak dengan metode lama dan kaku yang masih dipakai berulang kali di setting yang sudah tidak pas dengan trend saat ini . Akibatnya, tak heran jika siswa menjadi malas dan tidak fokus dalam mengikuti kelas.

Yohanes Ari (Dokpri)
Yohanes Ari (Dokpri)

"Bisa memakai K Pop Idol atau apa pun yang sedang disukai, seperti anime dan dikaitkan dengan materi. Maka itu akan lebih masuk," jelas guru yang sudah cukup senior berkecimpung di dunia pendidikan. Ari menilai bahwa menghadapi tantangan dan perubahan sebenarnya tidak sulit, asalkan mau mencobanya.

Sebenarnya semua orang bisa berubah, namun keberanian dari seorang guru untuk berubah sangat dibutuhkan. Sifat yang tertutup dan menolak trend dalam menyikapi perubahan dapat menghambat seorang guru dalam proses pendampingannya kepada murid. Baik dalam hal menyampaikan materi ataupun mengenali kepribadian siswa.

Guru bersama siswa-siswi SMP Don Bosco 2 (Dokpri)
Guru bersama siswa-siswi SMP Don Bosco 2 (Dokpri)

Selain Ari, ada juga gaya mengajar dari Patricia Astrid, seorang guru junior yang merupakan alumni dari SMP Don Bosco 2. Kini Astrid menekuni karirnya sebagai guru BK di SMP Don Bosco 2. 

Perempuan kelahiran bulan Agustus ini memang tidak mengambil jurusan khusus untuk pendidikan, melainkan ilmu psikologi. Mengajar tentu adalah hal yang baru bagi seorang Astrid, meskipun sudah beberapa kali Astrid menjadi seorang pembicara di sekolah---tempatnya bekerja saat ini usai lulus kuliah.

Patricia Astrid di Fakultas Psikologi UNTAR  (Dokpri)
Patricia Astrid di Fakultas Psikologi UNTAR  (Dokpri)

Walaupun pengalamannya di dunia pendidikan masih terbilang sangat minim, Astrid berupaya untuk tidak menutup dan membatasi kreativitasnya dalam berusaha untuk mengenali siswa-siswinya dengan kemampuan yang dimilikinya. Berbekal ilmu psikologi dan kebiasaan isengnya di masa sekolah, ia pun punya cara khas untuk mengobservasi siswa-siswinya dan sabar dalam merespon setiap reaksi maupun perilaku unik dari siswa-siswinya di sekolah.

Di mata seorang Astrid, dua tantangan utama dalam mendidik siswa adalah mengasah kesabaran dan kepekaan. Guru tak lepas dari masalah pribadinya masing-masing, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan dan penghalang dalam hal menampilkan performance yang baik untuk kebutuhan para siswa. 

Tak dapat dipungkiri bahwa respon siswa dan perilaku siswa di usia remaja seringkali tak bisa ditebak, maka butuh kesabaran, ketekunan, dan kecerdasan dalam merespon dari seorang guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun