Mohon tunggu...
Patricia Monica
Patricia Monica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Patricia Monica_43218110104_Akuntansi

Patricia Monica_43218110104_Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Revenue? TB 2 Prof Dr Apollo

25 Mei 2021   00:19 Diperbarui: 25 Mei 2021   06:36 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

yuhu-60abe43a8ede48509f3e1da2.jpg
yuhu-60abe43a8ede48509f3e1da2.jpg
Pengukuran pendapatan

Pendapatan diukur   dalam   hal   nilai   dari  produk  atau  jasa  yang  dipertukarkan dalam transaksi  ”wajar”  (arms - length).   Nilai   ini mewakili   ekuivalen   kas   bersih   atau   nilai sekarang  terdiskonto  atas  uang  yang  diterima  atau  akan  diterima  dalam pertukaran  dengan produk    atau    jasa    yang    ditransfer    oleh perusahaan    kepada     pelanggannya. Dua interpretasi  utama  yang  timbul  dari  konsep  pendapatan ini:

Diskon   kas   dan   pengurangan   apapun dalam  harga  tetap,  seperti  kerugian  dari piutang  tak  tertagih, adalah penyesuaian yang diperlukan untuk menghitung ekuivalen  kas  bersih  atau  nilai  sekarang terdiskonto atas klaim uang yang sebenarnya  dan sebagai  konsekuensinya, harus dikurangi ketika menghitung pendapatan. (Interpretasi  ini  berlawanan dengan  pandangan  bahwa  diskon  kas  dan kerugian dari piutang tak tertagih sebaiknya dianggap sebagai beban)

Untuk  transaksi  nonkas, nilai pertukaran ditetapkan setara dengan nilai pasar  wajar dari pengorbanan yang diberikan atau diterima, mana yang lebih mudah   dan lebih jelas untuk dihitung

PENGAKUAN PENDAPATAN

Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 menjelaslan kapan suatu pendapatan diakui adalah sebagai berikut:

1.     Pendapatan dari transaksi penjualan produk diakui pasa saat tanggal penjualan, biasanya merupakan tanggal penyerahan produk kepada pelanggan.

2.    Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada saat jasa tersebut telah dilakukan dapat dibuat fakturnya.

3.      Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva sumber-sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain, seperti pendapata bunga, dan royalty diakui sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat digunakan aktiva yan bersangkutan.

4.    Pendapatan dari penjualan aktiva diluar barang dagangan seperti penjualan aktiva tetap atau surat berharga diakui pada saat tangal penjualan.

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas. Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima. Berkaitan dengan masalah pendapatan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang prinsip pengakuan pendapatan yang menyatakan bahwa pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun