Mohon tunggu...
Patricia Celia
Patricia Celia Mohon Tunggu... -

Mahasiswi DKV ISI Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Representasi Makna Verbal dan Visual Poster Film Inside Out

1 Juni 2016   04:58 Diperbarui: 4 April 2017   18:07 4028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokus analisis ini mengenai tanda verbal dan tanda visual sebagai representasi makna dalam poster film Inside Out sebagai objek desain komunikasi visual dalam desain grafis dengan meminjam teori semiotika sebagai ilmu yang mempelajari tanda(sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Hal tersebut bertujuan untuk mengeksplor secara lebih mendalam dan menginterpretasikan tanda verbal, teks, dan tanda visual yang diciptakan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu tidak lepas dari keberadaan objek desain komunikasi visual, seperti desain grafis, desain iklan, dan desain multimedia interaktif.

Mengutip Widagdo (1993:31) desain komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas, dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis. Jagat desain komunikasi visual senantiasa dinamis, penuh gerak dan perubahan karena peradaban dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan lahirnya industrialisasi. Sebagai kebudayaan yang terkait sistem sosial dan ekonomi, desain komunikasi visual juga berhadapan dengan konsekuensi sebagai produk massal dan konsumsi massa.

Poster merupakan salah satu produk massal sebagai media komunikasi massa yang berfungsi sebagai sarana promosi dan hiburan. Hornby (1974:799) mengartikan poster sebagai plakat atau tempelan pengumuman yang dipasang di tempat umum. Bisa juga dikatakan sebagai sebuah pemberitahuan untuk khalayak ramai yang berbentuk gambar. Sedangkan unsur yang ditekankan dalam pengertian poster di sini adalah pessan atau pemberitahuan. Poster terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan desain dan penggunaannya, seperti poster teks, poster propaganda, poster kampanye, poster layanan masyarakat, poster karya seni, poster film, dan lain lain.  Sebuah poster biasanya berguna secara komersial untuk mengiklankan suatu produk, suatu kegiatan, acara hiburan, even-even tertentu maupun sebagai alat propaganda.

Pengaplikasian poster yang paling marak saat ini salah satunya ialah sebagai media untuk mempromosikan sebuah film. Film merupakan suatu media komunikasi massa yang berupa serangkaian gambar-gambar yang diambil dari obyek bergerak yang memperlihatkan suatu serial peristiwa-peristiwa gerakan yang berlaku secara berkesinambungan, yang berfungsi sebagai media hiburan, pendidikan, dan penerangan (Shadily, 1980, p.1007). Poster film adalah salah satu media yang efektif dalam proses komunikasi visual, karena sebuah poster mempunyai nilai efektifitas tersendiri dengan fungsi dan karakternya.  Dalam perancangan visualisasi poster, gambar sebagai bahasa visual yang mengandung struktur rupa seperti garis, warna dan komposisi dirancang bersama dengan bahasa verbal harus dikemas secara menarik, sederhana, dan benar. Visualisasi dan cara pendekatan dalam penyampaian pesan sebuah poster merupakan unsur yang cukup penting, sehingga pesan dapat di terima dengan baik dan menimbulkan reaksi berupa tindakan atas keberadaanya.

Inside Out adalah sebuah film Amerika Serikat dari Pixar Animation Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Motion Pictures. Film ini menceritakan perjalanan seorang anak perempuan bernama Riley yang menuju remaja dengan segala emosi yang ia miliki; Madness sebagai kesedihan, Joy sebagai kebahagiaan, Anger sebagai kemarahan, Fear sebagai rasa takut, dan Disgust sebagai rasa jijik . Semua emosi digambarkan kedalam bentuk karakter yang imajinatif, film ini juga memuat konsep pikiran atau psikologis yang digambarkan ke objek yang imajinatif juga seperti konsep ingatan jangka panjang, konsep kepribadian, konsep mimpi, konsep ingatan, dan lainnya.

Berikut ini saya akan memaparkan pembahasan poster Inside Out sebagai objek desain komunikasi visual dengan pendekatan semiotika komunikasi visual sebagai analisis tanda dan makna.

Tanda verbal:
Headline: Inside Out

Teks: Every day is full of Emotions

Tanda visual: Indeks siluet seorang anak perempuan dan kelima ikon emosi yang ia miliki berupa gambar digital.

Analisis:
Poster film Inside Out di atas dirancang oleh Stacey Aoyama dan Eric Tan yang dirilis pada tanggal 19 Juni 2015  bersamaan dengan dirilisnya di bioskop Amerika Serikat.

Pada teks headline Inside Out digunakan tipografi jenis San Serif dengan wrap text yaitu Arc Lower yang membentuk kesan bendatau lengkungan pada bagian bawah teks dan mengatur horizontal scale agar terlihat lebih jenjang. Kata Inside memiliki arti di dalam dengan menggunakan warna biru. Warna biru secara umum dapat diasosiasikan dengan kecerdasan dan logika; sehingga kata Inside memiliki makna pola pikir atau logika Riley di kesehariannya. Kata Out memiliki arti di luar dengan penggunaan warna merah. Warna merah dapat diartikan sebagai emosi yang berani dan perjuangan; sehingga kata Out memiliki makna tantangan dari luar pribadi Riley yang harus ia hadapi. Dengan demikian tanda verbal Inside Out memiliki makna sebagai gambaran jalan cerita film tentang emosi dari dalam karakter Riley yang saling berhubungan dengan keadaan dari luar dirinya.

Pada teks Every day is full of Emotions menggunakan gabungan tipografi San Serif dan Script pada kata Emotions. Jenis tipografi Script memiliki rupa layaknya tulisan tangan sehingga menimbulkan kesan yang pribadi dan akrab. Emotions dapat diidentikkan dengan pribadi seorang perempuan yang pada umumnya dicitrakan atau mencitrakan dirinya sendiri sebagai makhluk yang emosional. Sehingga kalimat Every day is full of Emotions memiliki makna kepribadian dan emosi dari seorang perempuan (Riley) di kesehariannya.

Ilustrasi ditampilkan dengan teknik digital vector berupa kartun sebagai representasi film tersebut yang berjenis animasi. Indeks siluet seorang anak perempuan yang berukuran cukup besar dan diposisikan di tengah layout menunjukkan representasinya sebagai tokoh utama dalam film. Ikon kelima emosi berada di tengah kepala Riley (tokoh gadis sebagai manusia), dimana kepala merupakan pusat kontrol atas manusia dan dalam hal ini menjadi tempat pusat kontrol di dalam pikiran Riley. Kelima ikon emosi bertujuan membantu mengarahkan Riley dalam kehidupan sehari-harinya.

Kelima ikon emosi dalam pikiran Riley adalah:

  • Joy (kegembiraan), berada di posisinya  lebih tinggi dibandingkan dengan emosi yang lain. Hal ini ingin menunjukkan bahwa Joy sebagai ikon dari emosi kegembiraan memiliki peran yang utama dan paling penting untuk Riley dalam mengatur dan menjaga hal-hal yang positif, mengatasi konflik emosi  yang diterima dari keadaan luar. Joy digambarkan dengan raut wajah yang sedang tersenyum sebagai simbol kegembiraan. Penggunaan warna kuning menggambarkan kegembiraan, suasana penuh suka cita, berenergi, dan antusiasme.
  • Madness (sedih), digambarkan dengan raut wajah yang sedang sedih dan berkaitan dengan kesialan, kekecewaan, keterpurukan, dan melankolis. Penggunaan warna biru dalam gambaran negatif adalah sikap yang dingin, keras kepala,sendui,  tak acuh, tak ramah, kurang emosi.
  • Fear (takut ), digambarkan dengan raut wajah yang terlihat ragu-ragu. Iamemberikan kewaspadaan dan mempertimbangkan risiko tiap hal yang dilakukan Riley. Penggunaan warna ungu menggambarkan kepekaan dan sensitivitas.
  • Anger (marah), digambarkan dengan raut wajah sedang marah. Ia menjujung tinggi keadilan dan memastikan Riley mendapatkan keadilan dalam segala hal. Penggunaan warna merah menggambarkan semangat, enerjik, dinamis, kemarahan dan nafsu.
  • Disgust (jijik), digambarkan dengan raut wajah yang jijik. Ia membantu Riley agar tidak keracunan, secara fisik maupun sosial. Membantu Riley untuk bersikap hati-hati dan melindungi dari hal-hal yang terlalu berlebihan, aneh, atau ekstrem di sekitar kita. Penggunaan warna hijau menggambarkan ketenangan, keseimbangan, lingkungan, keamanan, dan kedamaian.

Dalam perancangan layout digunakan pendekatan prinsip Gestalt dari persepsi bentuk yaitu Common Region Principle. Beberapa elemen dianggap sebagai bagian dari satu kelompok jika mereka terletak di dalam wilayah tertutup yang sama. Hal tersebut digambarkan pada siluet gadis (Riley) sebagai wilayah tertutup yang di dalamnya berisi ikon dari kelima emosinya. Di sisi lain, hal tersebut menunjukkan hubungan antar elemen dalam wilayah yang sama memberi kesan dekat dan saling berelasi.

Kesimpulan:
Analisis berdasarkan tanda verbal dan tanda visual yang ada pada poster Inside Out, menunjukkan relasi yang erat antara tanda visual dan tanda verbal. Keduanya saling melengkapi dan memiliki keterikatan. Hal tersebut ingin memberi gambaran suasana dalam film kepada khalayak ramai bahwa setiap karakter emosi akan memberi warna tertentu dalam kehidupan dan masing-masing emosi akan berperan dalam pendewasaan pribadi.

Daftar Pustaka:
Buku:

Rustan, Surianto. 2014. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra

Webtografi:

http://immaginare.com.br/blog/gestalt-theory-a-few-more-principles-generated-from-it/ diakses pada 31 Mei 2016

http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html diakses pada 31 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun