Ada juga yang menjalani hidup lebih tenang, jika berasal dari keluarga yang berkecukupan. Tetapi selalu ada pertanyaan yang menggayut di fikiran keluarga , “ Kerja kecapean, siang malam, kok ga ada duitnya ya”. Ada memang sedikit rasa tidak percaya.
Ada tugas luar di RSUD dan itu biasanya disambut dengan suka cita, apalagi jika itu tugas luar ke rumah sakit yang belum ada spesialisnya. Tugas itu akan memberikan sedikit banyak uang. Walaupun bertugas sendiri selama 24 jam sehari, tetapi tidak ada yang mengeluh. Karena ditempat yang tidak ada spesialisnya maka ketrampilan mereka dihargai dengan wajar dan mereka dibayar. Yang pergi tugas luar biasanya sudah tahun tahun terakhir dari pendidikannya.
Membantu konsulen tugas luar merupakan tugas yang ditunggu tunggu. Biasanya konsulen itu akan membantu dengan memberikan imbalan jasa yang sangat membantu mereka. Pada saat sudah menjadi chief, tugas membantu konsulen ini semakin sering dan pada saat itu mereka mulai merasa sedikit nyaman. Jangan dibayangkan bahwa yang mereka terima besar, tetap kecil, tetapi artinya sangat besar bagi mereka.
Bagaimana kita mengharapkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di republik tercinta ini, jika untuk pelayanan pasien di rumah sakit kita masih mengandalkan tenaga gratis dan dibayar hanya dengan mie murahan, makanan murahan, kopi murahan. Bisa dibayangkan bagaimana kualitas tanggung jawab mereka jika mereka mendapatkan dan memperoleh imbalan yang sangat tidak layak. Ada harga untuk pelayanan berkualitas .
Sudah saatnya pembuat kebijakan memperlakukan dokter indonesia lebih manusiawi dalam bertugas dan menjalani pendidikan. Memberlakukan mereka dengan wajar tentu saja kita bisa mengharapkan keluarannya dokter yang lebih baik. Dan dunia pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.
Saatnya kita mendorong Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Perundangan yang menjadi turunan dari UU no 20 tahun 2013 sehingga bisa UU itu bisa dilaksanakan. Saatnya bagi kita untuk menciptakan kenyamanan yang seimbang. Nyaman bagi pasien dan nyaman bagi pelaku kesehatan
Mudah mudahan pelayanan kesehatan kita kedepannya lebih baik. Semoga.
Jakarta, 25 May 2016
Dr.Patrianef Patrianef
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H