Mohon tunggu...
Patrianef Patrianef
Patrianef Patrianef Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Bedah di RS Pemerintah

Patrianef, seorang dokter spesialis bagi pasienku. Guru bagi murid muridku. Suami bagi istriku dan sangat berbahagia mendapat panggilan papa dari anak anaknya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Beginilah Nasib Dokter Residen

21 Mei 2016   13:25 Diperbarui: 25 Mei 2016   13:48 5515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokter residen (Shutterstock)

Perhatikanlah kegetiran di balik keceriaan wajahnya saat menghadiri pesta pernikahan temannya. Getir karena kesibukan menjadi residen belum sempat mencari pasangan hidup.

Lihatlah warna baju jas mereka yang kusam di balik kegagahan mereka memakai jas putih, jas snelly yang dicuci dengan menggunakan laundry kiloan dan murahan. 

Lihatlah sepatu mereka yang sudah habis telapak kakinya karena kecapean dibawa berlari-lari sepanjang koridor rumah sakit. Lihatlah warna sepatu mereka yang tak sempat disepuh dengan menggunakan semir karena buru-buru mengejar panggilan gawat darurat. 

Lihatlah kosmetik murahan dan asal asalan di wajah mereka karena tidak mampu membeli yang mahal.

Agak berlebihan kesannya, tetapi itulah faktanya. Itulah cerita tentang seorang dokter yang hanya dibayar dan digaji dengan harapan. Suatu fakta yang terjadi bumi Indonesia yang katanya kaya-raya. 

Tulisan ini didedikasikan untuk sejawat kami Residen Anestesi Peserta PPDS Anestesi FK UGM yang mengalami kecekaan lalu lintas saat bersepeda di “tempat tugas”-nya RS Bajawa NTT dan saat ini mengalami koma. Mudah-mudahan beliau dipulihkan kembali dan dapat memenuhi keinginan dirinya dan keluarga menjadi seorang dokter anestesiologi. Amin 

 

Jakarta, 21 May 2016.

 

Dr. Patrianef Patrianef

Staf Pengajar Program Pendidikan Spesialis 1 Ilmu Bedah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun