Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Hasil Pilkada 2024, Akankah Kota Kotamobagu Makin Maju?

26 November 2024   14:31 Diperbarui: 26 November 2024   22:42 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Taman Marlina. Pola pembangunan Kotamobagu berciri khas Kota bukan kampung (Lipu'). Sumber gambar koleksi pribadi

Kotamobagu selaku kota jasa, harus mampu mendorong agar jasa pelayanan kesehatan dalam skala regional dapat dipenuhi oleh Kotamobagu. Kedepan nanti, Kotamobagu harus menyiapkan fasilitas kesehatan khusus sehingga Kotamobagu berpotensi menjadi rumah sakit rujukan regional. 

Pelayanan kesehatan khusus ini misalnya pendirian rumah sakit Jantung, rumah sakit mata, rumah sakit paru-paru atau lainnya. Dengan adanya jasa pelayanan kesehatan khusus penyakit tertentu maka Kotamobagu bisa menjadi kota jasa pelayanan kesehatan (rujukan) regional BMR atau bahkan Sulawesi Utara.

Perguruan Tinggi Negeri

Untuk meningkatkan SDM warga Kota, hingga saat ini warga Kotamobagu memakai jasa daerah lain yang memiliki Perguruan Tinggi yang kompetensi. Pemkota biasanya mendukung dengan bantuan beasiswa. Menurut saya ini pola lama, seharusnya bukan pola daerah kota semacam Kotamobagu.

Untuk ini, kedepan nanti Kotamobagu harus berupaya memiliki Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Selain PTN pemkot juga harus bisa menarik investor untuk mendirikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berkwalitas diatas rata-rata. Termasuk mendorong PTS yang sekarang eksis di Kotamobagu untuk lebih berkembang dan lebih maju lagi.

Dengan adanya PTN dan PTS di Kotamobagu, berarti Kotamobagu benar-benar telah menjadi Kota yang siap memenuhi jasa pelayanan pendidikan baik untuk warga Kota maupun warga diluar kotamobagu.

Hingga saat ini BMR memiliki 7 Perguruan Tinggi yang semuanya terletak di Kotamobagu, bandingkan dengan Kota Manado yang memiliki 26 Perguruan Tinggi dengan jumlah mahasiswa sekitar 60 ribu mahasiswa.

Universitas Dumoga Kotamobagu  (UDK) merupakan satu-satunya Universitas di BMR, dan UDK ini adalah PTS sehingga BMR termasuk Kotamobagu hingga saat ini tidak memiliki PTN. Kedepan nanti UDK bisa di dorong untuk menjadi PTN.

Bangunan Monumental

Gedung Bobakidan yang dibongkar. Diatas Lahan bekas gedung ini dibangun kantor perpustakaan Kotamobagu. sumber foto Mutu Manoppo Mokoginta (facebook.com/kamakwieresorts) 
Gedung Bobakidan yang dibongkar. Diatas Lahan bekas gedung ini dibangun kantor perpustakaan Kotamobagu. sumber foto Mutu Manoppo Mokoginta (facebook.com/kamakwieresorts) 

Menjadi daerah Kota tanpa harus melepas jati diri Kotamobagu yang berbalutan adat dan budaya Mongondow. Program pemajuan budaya Kotamobagu harus tetap digalakkan sepanjang waktu.

Perlu adanya bangunan Monumental sebagai ciri khas daerah berbudaya. Saat ini bangunan monumental yang ada di Kotamobagu adalah patung Bogani dan Bobakidan (beberapa waktu lalu).

Hingga saat ini, Kotamobagu tidak memiliki monumental terkait tokoh pejuang atau leluhur seperti Mokodoludut, Datu Binangkang, Letjend A.Y Mokoginta, Adampe dolot, Sangadi Eman dan lain sebagainya. Sebagai daerah Kota untuk wilayah BMR, selayaknya Kotamobagu memiliki bangunan Monumental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun