Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Book

Pertanyaanku Kujawab dengan Buku

3 November 2024   11:44 Diperbarui: 3 November 2024   11:47 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan jenis ini bisa saya gambarkan dalam bentuk idiom berikut: 

"Alkisah di suatu masa, saya berjumpa dengan seorang pakar yang paham berbagai disiplin ilmu, menguasai seluk beluk metodologi penelitian dengan kecerdasan diatas rata-rata. Mengetahui dihadapan saya seorang pakar yang super hebat, saya pun mengajukan satu pertanyaan. Si pakar cerdas menjawab dengan detail dan rinci dengan menggunakan rumusan yang rumit khas kaum intelektual. Sungguh jawaban yang membuat saya sangat paham dan kagum bahkan saking kagumnya saya terhadap jawaban sang pakar akhirnya sekarang saya tidak mengerti lagi pertanyaan saya".

Kujawab Dengan Buku

Setelah "menjadi bisu" untuk bertanya kini saya juga kena penyakit bisu menjawab. Untuk mengatasi bisu dalam diri ini, mau tak mau saya harus menggunakan alat lain untuk berkomunikasi dengan dunia luar dan alat itu bernama tulisan.

Tahun 2020 saya mulai menyusun jawaban dari berbagai pertanyaan saya sendiri. Untuk memenuhi hasrat ini, segala perangkat pun mulai disiapkan. 

Perangkat pertama adalah folder buram yang berisi file  yang menjadi peralatan saya. File buram ini berisi rumusan hipotesa serta perangkat metodologi yang bernama kualitatif. Study pustaka menjadi halaman utama saya menjelajah, halaman lainnya di isi dengan wawancara sumber. Kali ini saya tidak menggunakan kontrol variabel dan uji statistik sebagaimana dilakoni oleh kalangan eksata seperti penelitian kehutanan. Semua perangkat ini saya tampung di folder buram.

Kenapa harus di folder buram? Karena memang jawabanku ini khusus kalangan umum, bukan untuk dipresentase dihadapan para guru besar di dunia akademisi. Saya sedang menjawab bukan sedang ujian mencari kelulusan akademik atau kejar angka kredit.

Perangkat kedua adalah folder buku. Folder ini mulai  terisi sejak tahun 2022. segala hasil olahan dari folder buram saya tuangkan secara rapih dalam folder buku dengan harapan bisa dikonsumsi langsung oleh kalangan umum tanpa dipusingkan oleh file yang berasal dari folder buram.

Tahun 2022 ketika draf buku sudah jadi, saya coba menghubungi pihak Loloda terkait materi buku. Supriyadi Pipigo pengguna akun fb  Kapita Mabeno menjadi kawan diskusi dan sumber wawancara saya. Dalam bincang-bincang lewat HP kita berdua punya komitmen agar materi yang disajikan jauh dari unsur "superior". Tolak segala bentuk ego kedaerahan dalam menampilkan fakta sejarah. Kira-kira demikian pakta antara saya dan kapita Mabeno. Draf buku berbentuk pdf saya kirim ke Supriyadi untuk ditelisik lagi sesuai kacamata Loloda Halmahera. Supriyadi menolak beberapa catatan saya dan mengajukan alternatif dengan bukti-bukti dokumen dan data yang lebih shahih. Ketika pendapatnya kuat pasti saya akomodir.

Tahun 2023, buku ini diberi judul "Mukadimah Celebes Utara" menggantikan judul aslinya "Sejarah Celebes Utara abad ke-14 hingga abad ke-17. Penggantian judul ini disebabkan kesadaran objektif saya bahwa buku setipis 653 halaman ini belum mampu mengurai sejarah panjang Sulawesi Utara dari abad ke-14 hingga abad ke-17, Mukadimah yang bermakna pengantar atau pendahuluan menjadi kata yang sepadan untuk membahas sejarah permulaan Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

Draf telah siap untuk di cetak. Buku ini saya bagi menjadi 9 bagian yang saling terkait menjadi satu kesatuan utuh. Bagian-bagian itu adalah:

  • Bagian 1. Pendahuluan
  • Bagian 2. Kerajaan-Kerajaan Kuno di Maluku Utara
  • Bagian 3. Kerajaan-Kerajaan Kuno di Sulawesi Utara
  • Bagian 4. Celebes Utara Dan Maluku Utara Pada Masa Prakolonial
  • Bagian 5. Celebes Utara dan Maluku Utara Pada Masa Kolonial 
  • Bagian 6. Sulawesi Utara dan Gejolak Perang Baabullah
  • Bagian 7. Sulawesi Utara Dalam Persilangan Multi Kepentingan
  • Bagian 8. Sulawesi Utara Dalam Cengkraman Belanda
  • Bagian 9. Bolango Identitas Baru Kaum Keturunan Diaspora Bacan-Makeang Dan Loloda

Kembali saya mengirim draf buku ke pihak Kedaton Loloda melalui Kapita Mabeno dan Tuli Lamo (Juru Tulis) Loloda untuk dikritisi sebelum buku terbit. Demikian juga draf yang sama saya kirimkan ke pihak Kedaton Ternate untuk ditanggapi. Sultan Ternate melalui hukum Soasio menerima draf buku ini. Saya susul dengan permohonan memberi kata sambutan untuk sultan Ternate dan Kata Pengantar untuk Tuli Lamo Loloda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun