Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pre Launching Buku Mukadimah Celebes Utara

28 Februari 2024   00:40 Diperbarui: 2 November 2024   20:47 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku Mukadimah Celebes Utara diterbitkan oleh KBM Indonesia

Bagian kelima, penulis mengurai peristiwa sejarah yang berlaku atas Celebes Utara dan Maluku Utara pada masa awal kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara. Pemahaman masa lalu atau istilah "zaman dulu" yang terekam dalam ingatan kolektif rakyat penulis ulas pada bagian kelima ini. Benteng buatan Spanyol yang oleh rakyat lokal diberi nama benteng Portugis serta kisah Boki Silagondo yang  berperang melawan Spanyol menjadi dua sampel yang diulas penulis tentang makna "zaman dulu" bagi rakyat khususnya Sulawesi Utara.

Masa awal Kolonial untuk Maluku Utara ditandai dengan tampilnya dua kerajaan terkemuka diwilayah ini yakni Ternate dan Tidore. Dua kerajaan yang bersaing bahkan sering berseteru ini kemudian didatangi oleh bangsa Eropa untuk pertama kali. Portugis dan Spanyol, dua bangsa yang sering berseteru di Eropa ini tiba di negeri Maluku, wilayah yang kini didominasi oleh Ternate dan Tidore, dua kerajaan lokal yang saling bersaing ini. Buku bertemu ruas, Ternate menjadi sekutu Portugis, Tidore menjadi sekutu Spanyol.

Sementara itu di Sulawesi Utara, kerajaan Manado menjadi kerajaan paling berpengaruh diwilayah ini. Raja Busisi menjadi raja pertama Manado yang dijumpai oleh Portugis. Di kepulauan Utara, Siau menjadi kekuatan baru yang sangat berpengaruh hingga kedaratan Celebes Utara. kelak, kerajaan ini menjadi sekutu utama Portugis dan selanjutnya Spanyol diwilayah ini.

Hal menarik lainnya dari bagian kelima ini adalah, penulis menyajikan ke pembaca perkembangan dari kehidupan kaum diaspora Loloda dan Bacan-Makeang di Sulawesi Utara termasuk membahas secara tuntas tokoh-tokoh utama kaum diaspora ini antara lain Puteri Tinomata, Ratu Daopeaygo serta Posumah.

Bagian keenam, membahas perkembangan selanjutnya dimasa Sultan Baabullah. Fokus yang diulas pada bagian ini adalah dampak perang yang dikobarkan oleh Sultan Baabullah dari Ternate terhadap Sulawesi Utara.

Misteri tentang siapa raja Manado yang dibaptis oleh bangsa Portugis menjadi pembuka dalam bahasan pada bagian keenam ini. Penulsi menampilkan dua raja Manado. Raja Manado yang dibaptis pada tahun 1538 bersama putranya yang menjadi raja Manado kemudian dibaptis oleh Diogo Magalhaes pada tahun 1563. Selanjutnya penulis menyajikan kepada pembaca perihal perang melawan Portugis yang dikobarkan oleh Sultan Baabullah.

Setelah meraih kemenangan melawan Portugis, Baabullah kembali menggelorakan penaklukaan seberang lautan. Pulau Sulawesi menjadi target. 100 negeri pun menyatakan Baabullah dipertuannya. Penguasaan atas daratan Celebes Utara kini terbagi atas dua Raja. koning van Mongonde (Raja Mongondow/Bolaang) dan koning van Ternate (Raja Ternate).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun