Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

masih tahap belajar tentang Lingkungan, Budaya dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tepatkah Sikap Indonesia mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina?

5 Maret 2022   22:42 Diperbarui: 5 Maret 2022   22:47 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina boleh di bilang kejadian yang menggemparkan di tahun 2022 ini bahkan bakal berpotensi menjadi peristiwa besar di abad ini jika NATO tidak mampu menahan diri dan terpancing untuk terlibat dalam gejolak regional di bekas negara Uni Sovyet ini, Perang Dunia III bakal meletup.

Mayoritas negara negara di planet ini mengutuk Invasi Rusia ini tak terkecuali Indonesia. Negara negara Eropa dan Amerika serikat dari awal sudah di pastikan akan mengutuk serangan ini apalagi pelakunya negara Rusia, "musuh utama" NATO setelah bubarnya pakta warsawa. Namun ada yang menggelitik ketika barat dan Amerika menyatakan mengutuk serangan Rusia ini, berbeda jauh ketika Amerika serikat menyerang Irak, afghanistan dll, ketika Israel mencaplok Palestina, Barat diam seribu bahasa. jangan kan sanksi atau embargo kutukan untuk Amerika serikat tak terdengar, tak ada sanksi untuk Israel. Barat dan Amerika serikat bermuka dua, mungkin yang di anggap manusia hanya bangsa bangsa bermata biru sehingga pelanggaran hak asasi manusia tak di anggap jika terjadi pada irak, palestina dan negara negara timur tengah lainnya.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia secara tegas mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, bagi saya itu sudah langkah yang sangat tepat sekali. Indonesia bukan lah negara pengguna standar ganda kayak Amerika serikat dan sekutu sekutunya. Ingat saat Amerika serikat menyerang Irak beberapa tahun silam? Indonesia secara tegas mengutuk serangan Amerika serikat dan sekutunya ke Irak. Sementara itu bentuk dukungan terhadap Palestina yang di duduki oleh warga eropa keturunan yahudi ini sejak puluhan tahun silam, Indonesia sampai saat ini tidak pernah membuka hubungan bilateral dengan negara yahudi (Israel) ini. Sejarah juga mencatat bahwa saat Israel di dirikan, tidak ada satu orangpun warga Israel ini yang lahir di Israel atau wilayah palestina, mereka adalah orang orang bule dari Eropa yang mengaku bahwa nenek moyangnya berasal dari suku yahudi yang PERNAH berdomisili di Israel (Kanaan) ratusan bahkan ribuan tahun lalu.

Sikap Indonesia ini sudah tepat, mengutuk setiap serangan suatu negara terhadap negara lain termasuk Amerika serikat (Invasi ke Irak) dan Rusia saat ini. Suatu keputusan politik Pemerintah Repoblik Indonesia yang wajib di dukung oleh segenap rakyat indonesia dengan tetap mengingatkan Pemerintah agar tetap konsisten untuk tidak menerapkan standar ganda, sebagaimana Amerika serikat yang di kutuk oleh pemerintah indonesia saat itu namun pemerintah Indonesia tidak melakukan boikot dagang dan segala tetek bengek yang berbau sanksi, Rusia juga harus di perlakukan sama.

Indonesia punya landasan politik luar negeri yang kuat, pembukaan UUD 1945 terang benderang menyatakan bahwa Indonesia menolak setiap bentuk penjajahan di muka bumi ini. Indonesia bukan bangsa latah, bangsa yang ikut ikutan kemauan negara negara maju. Sekarang perlu di antisipasi dampak global dari kebijakan Rusia ini termasuk kebijakan yang di ambil oleh Amerika serikat dan sekutu sekutunya yang bakal mempengaruhi ekonomi dunia tak terkecuali Indonesia. Perkuat Ekonomi (dan pertahanan) Indonesia. Kita harus benar benar berdikari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun