Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Asal Mula Nama Bolaang dan Mongondow

2 September 2021   14:44 Diperbarui: 2 September 2021   22:24 2429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini untuk melengkapi artikel saya sebelumnya terkait sejarah asal mula penamaan Bolaang Mongondow.

Ada banyak banyak tulisan baik dalam bentuk artikel, makalah atau buku yang membahas asal mula Penamaan Bolaang dan Mongondow tentunya dengan berbagai versi sesuai referensi masing masing penulis. Pada kesempatan kali ini saya selaku penulis mencoba mengurai asal mula penamaan Bolaang dan Mongondow. 

A. BOLAANG

a. Asal Mula nama Bolaang dalam berbagai versi

Ada beberapa versi asal usul nama Bolaang tapi kali ini penulis hanya membatasi versi yang lebih umum di gunakan untuk mempermudah mengurai mana yang tepat yang punya landasan sejarah. Versi asal usul Nama Bolaang antara lain sebagai berikut ini ; 

  • Bolaang berasal dari kata Balangon ( bahasa Mongondow ). Balangon berarti lautan. Versi ini lebih umum menjadi pegangan beberapa pihak baik penggiat maupun sejarahwan terkait asal usul nama Bolaang.
  • Bolaang berasal dari kata Gola'ang ( bahasa Mongondow ). Gola'ang berarti terbuka (Pandangan) atau terang tanpa halangan rimbunan pepohonan. Versi ini juga cukup umum bahkan web site resmi pemkab Bolmong menggunakan ini dalam narasi sejarah Bolaang Mongondow sebagaimana terdapat dalam situs https://bolmongkab.go.id/sejarah
  • Bolaang berasal dari kata Bolawang ( bahasa Manado ). Menurut Mantiri, Stella (1990) : Bolawang atau Bulawang, Sama artinya dengan Bulawan ( Bahasa Tonsea ) atau Wulawan ( Bahasa Tombulu ) yang artinya Emas ( Bahasa Melayu ). 
  • Bolaang berasal dari kata Boelang / Boelan ( Bahasa Mongondow ). Nama ini di ambil dari nama pohon kayu Bulrang  ( baca Bulang) atau kayu Boelan ( Baca Bulan ) nama botaninya Pisonia alba span. Dari Nama Kayu Bulang inilah menjadi Bulang kemudian menjadi Bolang selanjutnya seiring waktu ejaan pun berubah menjadi Bolaang.

b. Bolaang dalam Literatur asing

Sampai saat ini data atau dokumen tertua yang terkait dengan Bolaang adalah catatan catatan milik bangsa Portugis, Spanyol maupun Belanda sedangkan dokumen atau data sebelum kedatangan bangsa Eropa belum di temukan. Berikut penamaan Bolaang yang sempat tercatat dalam dokumen Tua.

  • Bullar atau Bolao. Tercatat  dalam Buku Documenta Malucensia ( edited and annotated by Hubert Jacobs ). Jacobs memastikan bahwa nama Bular atau Bolao mengacu ke nama Bolaang. 
  • Bolanium. Nama Bolanium terdapat dalam surat surat Jesuit Maluku untuk FR General Dieogo Lainez di Roma bertanggal 16 Februari 1554 sebagaimana termuat dalam buku Documenta Malucensia ( edited and annotated by Hubert Jacobs ). Jacobs memastikan bahwa Bolanium atau Bolanos adalah sebutan untuk Bolaang. 
  • Bolan. Nama Bolan terdapat dalam Buku Documenta Malucensia ( edited and annotated by Hubert Jacobs ). Jacobs memastikan juga bahwa nama Bolan adalah sebutan untuk Bolaang. 
  • Boulon. Dalam Peta karya Jacques Nicholas Bellin yang terbit tahun 1775, Bolaang di gambarkan sebagai nama kerajaan "Rey De Boulan " atau Kerajaan Bulan. Kerajaan Boulan memiliki Negeri utama yang masuk dalam wilayahnya yakni caidupa ( kaidipang ), Manado dan bahkan Gorontane ( Gorontalo). Peta ini walau terbit nanti tahun 1775 tapi sebenarnya menggambarkan kekuasaan Raja Raja sebelum abad 18. 
  • Boelan. Nama Boelan ( di baca Bulan) terdapat dalam buku Oud en Neuw oost-Indien karya Valentyn. Boelan di sebutkan dalam buku ini sebagai nama Kerajaan yang wilayahnya membentang luas dari Manado dan sekitarnya hingga daerah Bolaang Mongondow. Selain nama kerajaan, Boelan juga nama dari negeri di pesisir pantai yang menjadi salah satu tempat tinggal Raja Boelan. Daerah ini sekarang berada pada Desa Bolaang dan sekitarnya di Kabupaten Bolaang Mongondow sekarang ini.  
  • Boelang. Nama Boelang ( di baca Bulang) terdapat di berbagai dokumen belanda akhir abad 17 hingga abad 18. salah satunya dapat di lihat dalam catatan Padtbrugges's dalam buku Het Journaal van Padtbrugges Reis naar Noord-Celebes en de Noordereilanden. Dalam Buku Journal ini Boelang di catat sebagai nama geografis daerah yang bernama Bolaang sekarang hingga nama kerajaan ( Koning van Boelang). 
  • Boelanga atau Boelango. Padtbrugges's dalam buku Het Journaal van Padtbrugges Reis naar Noord-Celebes en de Noordereilanden, menyebut Suku ini di sebagai Boelangas atau Boelanger. Boelanga atau Boelango awalnya merupakan suku pengembara laut yang menyebar di daratan Sulawesi Utara hingga Gorontalo. Penggiat adat dan Sejarah Bolaang Mongondow Selatan yang bernama Pak Hi saleh Gobel menuturkan bahwa Suku Bolango berasal dari pulau batang dua di maluku utara, Bolango memasuki periode kerajaan pada akhir abad 17, yang sebelumnya Bolango di pimpin oleh kepala suku atau kepala kaum. Hipotesa Penulis ; Suku ini mulai di sebut atau di kenal sebagai Bolanga saat beberapa saat setelah mereka tiba di daratan besar sulawesi utara kemudian kepala sukunya yang bernama Dotulongo menjadi besan dari Raja Bolaang. 
  • Bolaang. Sebelum Abad 18, nama Boelang atau Bolaang selalu di sematkan dengan Manado, Misalnya sebutan Koning van Boelang dan Koning van Manado untuk pribadi Raja yang sama ini menggambarkan bahwa Bolaang sebagai suatu negara Monarki ( Kerajaan ) dengan Rakyatnya yang multi etnis. Sedangkan penyebutan Koning van Boelang, Koning van Manado dan Koning van Amoera pada dasarnya sebagai tempat kediaman Raja dan tentang Amurang tidak pernah tercatat dalam sejarah tentang keberadaan Kerajaan Amoera / Amurang . Sampai dengan akhir abad 18, nama Bolaang masih di catat dengan nama "Boelang'' sebagaimana termuat dalam buku Corpus Diplomaticum Neerlando-Indicum yang di susun oleh Stapel. Penulisan nama Bolaang ( Bukan Boelang ) setelah memasuki abad 19 sampai sekarang sebagaimana termuat dalam Journal Tijdshrift voor indische tall- Land Volkenkunde. 

Dalam Literatur yang ada, nama Bolaang ( = Bolanium, Bolanos, Bolao, Bullar, Bolan, Boulan, Boelan, Boelang ) menggambarkan geografis / kewilayahan sejak awal terdokumentasi pada abad 16 hingga penghunjung abad 18. dekade akhir abad 17 di peroleh data terkait keberadaan Suku Boelanga ( Boelangas) yang agak berbeda dengan Boelang namun ada keterkaitan yang erat, yang penulis akan ulas pada kesempatan lain. 

c. Etimologi Bolaang

Sebelum lanjut dengan asal usul nama Bolaang, baiknya kita simak sajak berbahasa Mongondow beserta artinya yang di tuturkan oleh seorang Penggiat adat dan Budaya Bolaang Mongondow, Bapak Hi Hasman Bahansubuh. Berikut Sajak Mongondow besertanya : 

  • Kayu Bulan ( Kayu Bulan )
  • Kayu Noko Bayag Kon Lopa ( Kayu yang menerangi Daratan Luas )
  • Bo Nopo Tobatu' Kon Passi Bo Lolayan ( Yang menyatukan Passi dan Lolayan )
  • Sin Tua Kai Mogoguyang ( Karena itulah pesan leluhur )
  • in Tobatu'  ( Sesuatu )
  • Pinonanda in kayu Bulan ( Telah di tandai dengan Kayu Bulan )

Ada hal yang menarik dari paparan di atas, yakni kata " Gola'ang'' yang bermakna pandangan yang terang karena tidak ada halangan ( semisal rimbunan pepohonan ) serta di sandingkan dengan kata " Noko Bayag " yang bermakna menyebabkan terang yang di sematkan ke Kayu Bulan sebagaimana sajak yang di tuturkan oleh Pak Hi Hasman Bahansubuh, ini sebagai pertanda bahwa penamaan Bolaang ( Boelang / Boelan ) mengandung Filosofi terkait dengan Terang. 

Penggalan sajak Mongondow seperti yang di tuturkan oleh Pak Hi Hasman Bahansubuh menjadi indikasi kuat bahwa kayu Bulan mempunyai makna khusus untuk Etnis Mongondow. Kayu Bulan secara Tradisi oleh orang orang Mongondow di era pra kolonial  karena di yakini kayu Bulan selain punya makna khusus kayu bulan juga di yakini mengandung obat penyembuh sehingga tanaman ini banyak di jumpai di pemukiman pemukiman Etnis Mongondow di zaman itu. 

Dengan Demikian Kayu Bulan menjadi ciri khas pemukiman orang orang Mongondow. Jika di Pesisir Pantai, Tanaman ini sangat mencolok pandangan dari arah laut atau dari arah yang jauh karena warnanya yang kekuningan dan cerah. Karena saat itu sudah menjadi ciri khas Pemukiman Mongondow maka sebutan Kampung Bulang untuk pemukiman Mongondow pun jadi kebiasaan. Daerah pesisir pantai di Tanah Mongondow yang paling ramai adalah Bolaang sehingga aktifitas etnis Mongondow untuk keluar atau pedagang luar datang ke Mongondow gerbangnya adalah Bolaang. 

Dari Uraian di atas, Penulis berpendapat Bahwa asal mula Penamaan Bolaang adalah Boelang  / Boelan ( Bulang / Bulan ). Nama ini di ambil dari Jenis Pepohonan yang banyak di tanam oleh penduduk atau tumbuh sendiri. kayu Bulang atau Kayu Bulan ( Bahasa Melayu ) yang nama botani nya Pisonia alba span. Dari kata Boelang ini Menjadi Bolaang. Ini terbukti dalam Dokumen dokumen abad 16 hingga akhir abad 18 Bolaang masih di sebut dengan Boelang ( Bulang) atau Boelan ( Bulan).

B. MONGONDOW

a. Asal Mula nama Mongondow

Seperti Bolaang, Asal mula nama Mongondow juga mempunyai beberapa versi bahkan dalam diskusi diskusi dengan penggiat penggiat sejarah dan budaya baik diskusi langsung maupun lewat group media sosial, penulis memperoleh lebih dari 10 versi tentang asal usul nama Mongondow, dari belasan versi ini penulis hanya mengambil beberapa saja, di antaranya sebagai berikut : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun