Jika harus memilih pengen rasanya menikmati suasana yang damai, tenang, asri, adem, ayem dan jauh dari hiruk pikuk kemacetan kota metropolitan. Memandangi sawah hijau padinya mulai merunduk dan berisi. Menikmati kepulan asap kopi bukan kepulan asap kendaraan metro mini.
Sedari pagi disambut kicau burung yang bernyanyi riang dan suara petani yang bersiap ke sawah. Tak jauh dari sana, terdengar suara timba air bersahutan dengan suara air yang jatuh ke bak mandi. Bergegas suara sanak keluarga mengajak plesiran menikmati indahnya kebersamaan. Ahhh... damai dan teduh sekali rasa hati.
Seindah-indahnya tempat singgah, tempat ternyaman untuk pulang hanyalah rumah. Meski berat rasanya meninggalkan momen kebersamaan ini, hidup harus kembali berjalan dengan rutinitas yang padat. Minimal sudah recharge energi lagi sebelum berjibaku dengan kerasnya ibukota.
Sebanyak 1,7 juta kendaraan berdasarkan pantauan Jasa Marga mulai H-10 hingga H-1 Lebaran atau 22 April hingga 1 Mei 2022. Ditambah 105.016 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah Timur atau Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, dan sekitarnya pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Angka tersebut mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan peningkatan 165,5%.
Kondisi yang sangat mencolok terjadi pada Jakarta adalah lengang dan sepi. Terpantau pada tanggal 29 April 2022 beberapa ruas jalan seperti Slipi, Jalan Gatot Subroto, Senayan dan Jalan Sudirman lancar jaya tanpa hambatan. Kemana-mana serasa dekat tanpa hambatan. Satu kendala tinggal di Jakarta itu memang masalah jarak dan waktu tempuh yang tidak sesuai dengan hitungan rumus fisika. Waktu tempuh yang dapat diprediksi merupakan keniscayaan yang hanya terjadi saat momen mudik lebaran.
Saat momen solat ied tanggal 2 Mei 2022, lalu lintas lebih terlihat sepi. Ya jelas, sungkem terhadap orang terdekat di rumah, tetangga. Setelah itu sowan ke berbagai tempat yang dituju. Terlihat GT Pondok Ranji ramai lancar. Ruas jalan Tanah Kusir, Veteran dan Ciledug ramai lancar.
Dengan berkurangnya volume kendaraan selama 10 hari menyambut momen idul fitri, Kawasan ibukota Jakarta bisa bernapas lega. Memang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap isu lingkungan hidup yang selama diderita oleh Jakarta seperti isu sampah, kadar emisi, pencemaran udara dari kendaraan dan mesin-mesin pabrik. Berdasarkan pantauan dari IQAir PM2,5 Konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 5.8 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Dari perspektif energi, PLN Disjaya telah memproyeksikan beban puncak wilayah Jakarta turun pada angka 3.500 mega watt dari kondisi normal sekitar 5000 mega watt. Penurunan sebesar 1.500 mega watt dikarenakan kebijakan pembukaan lebaran. Dua tahun belakangan diketahui beban puncak masih pada angka 4.200 mega watt. Dibanding tahun 2020 dan 2021, tercatat kenaikan penggunaan listrik 8,7% pada sektoral bisnis. Sinyal positif ini menandakan ekonomi nasional bergeliat naik. Sejak Januari hingga Maret 2022 sektor bisnis menggunakan listrik sebesar 2,758 Giga Watt hour (GWh) sejak diumumkan status COVID-19 sebagai pandemic. Jumlah tersebut bukanlah angka yang besar karena hanya berkisar 6,08% dari 4,9 juta pelanggan di PLN UID Jakarta Raya.
Begitu pula dengan jumlah penurunan volume sampah di DKI Jakarta, dimana PST Bantar Gebang mencapai 7.781 ton pada H-1. Sedangkan pada H+1 angkanya turun drastic menjadi 1.286 ton dan 2.060 ton.
Beberapa tempat umum seperti mall yang sepi pengunjung dan sedikit toko yang buka karena penjual masih mudik. Tercatat sekitar 10.209 orang berkunjung ke Mall Senayan City Jakpus pada gerai fashion, restoran, butik dan bazar Ramadhan. Total tersebut 5% dari kapasitas mall secara keseluruhan.
Meski libur lebaran, beberapa tempat rekreasi di Jakarta justru membludak jumlah pengunjungnya. Tercatat pada tanggal 3 Mei 2022 seperti Taman Impian Jaya Ancol jumlah pengunjung mencapai 66.000 orang, Taman Margasatwa Ragunan 22.785 pengunjung, Taman Mini Indonesia Indah 15.265 orang angka yang terbilang tinggi karena Taman Mini dalam tahapan revitalisasi. Meski pemerintah memberikan izin untuk beroperasi selama libur lebaran, pemerintah tetap memberikan batasan maksimal kapasitas 25-30% dari kapasitas maksimal.
Sampai sekarang Jakarta masih nampak lengang belum bergeliat maksimal, tetapi nanti tanggal 9 Mei 2022 Jakarta akan terus memainkan perannya kota metropolitan yang membius hati para pengais rejeki.
Bogor Barat, 8 Mei 2022
Salam,
Sri Patmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H