Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Jangan Ada Gadget Saat Silaturahmi Keluarga, Memang Bisa?

7 Mei 2022   16:32 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:37 2815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga bercengkrama saat berkunjung ke rumah keluarga pada hari pertama Idul Fitri 1443 Hijriah di Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2022). Suasana Lebaran di Jakarta tahun ini terasa lebih semarak dibanding dua tahun terakhir seiring pelonggaran kebijakan karena melandainya kasus Covid-19. Foto: KOMPAS/YOLA SASTRA

Memasuki tanggal 6 Syawal 1443 Hijriah. Lebaran telah berlalu beberapa hari lalu. Meski arus balik telah terjadi tanggal 6 Mei kemarin, suasana lebaran masih terasa. Terlihat sejumlah kendaraan yang hilir mudik untuk menikmati momen kebersamaan dengan keluarga dan mempererat silaturahmi. 

Rasanya tak cukup waktu cuti bersama 5 hari untuk menjalin silaturahmi. Beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam silaturahmi yaitu niat baik dan ikhlas, mengharap pahala, memulai silaturahmi dari yang terdekat, jangan berharap mendapat balasan dari orang lain, terus menyambung silaturahmi dengan orang yang memutusnya dan bersabar menanggungnya.

Fenomena yang sering terjadi saat berkumpul yaitu adanya gadget yang mengisi momen kebersamaan. Bagai dua sisi mata uang, gadget ibarat senjata yang berdampak positif dan negatif tergantung pemiliknya. Anekdot yang sering terdengar "gadget menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh".

Kian hari momen lebaran memang tak sehangat dulu dan bergeser essensi nilainya secara perlahan. Broadcast template ucapan kepada semua orang melalui jejaring sosial. Berkumpul dan asik dengan gadget masing-masing padahal sedang interaksi sosial secara langsung. 

Tak dapat dipungkiri memang seluruh rangkaian kehidupan saat ini ketergantungan terhadap gadget. Apalagi aktivitas kantor, belajar, berdagang dan komunikasi sehari-hari menggunakan gadget. Memang sudah menjadi kebutuhan tetapi penggunaan dapat dikontrol agar tidak berlebihan.

Jangan Ada Gadget Saat Silaturahmi Keluarga, Memang Bisa (Sumber: suara.com)
Jangan Ada Gadget Saat Silaturahmi Keluarga, Memang Bisa (Sumber: suara.com)

Jangan lakukan 3 hal dalam penggunaan gadget selama interaksi dengan sanak saudara :

Phubbing

Phubbing merujuk pada perilaku individu yang sibuk melihat gadget saat melakukan komunikasi interpersonal. Phubbing adalah singkatan dari phone dan snubbing, istilah tersebut diciptkan oleh Alex Haight mahasiswa Australia yang magang di sebuah perusahaan periklanan terkenal di Australia dan tergabung dalam jaringan agen periklanan amerika yang biasa disebut McCann.

Kebiasaan ini berpengaruh buruk terhadap jalinan silaturahmi, tidak menghargai dan menyinggung perasaan lawan bicara. Ada dua dimensi phubbing yaitu gangguan komunikasi (disturbance communication) dan obsesi terhadap ponsel (phone obsession).

Ada 4 hal yang mempengaruhi perilaku phubbing yaitu kecanduan gadget, kecanduan media sosial, kecanduan game, faktor pribadi dan situasional (menunggu kabar atau berita penting sehingga mengakibatkan penggunaan gadget secara intens).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun