Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerpen Ramadan : Karma Bicara Karma

18 April 2022   10:00 Diperbarui: 30 April 2022   21:43 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Untuk apa? Tidak perlu lagi karena memang kamu hanya bergurau saja tentang Karma.


"Tak sempat waktuku untuk bergurau apalagi bercanda dengan makhluk sepertimu"

Berjalan kedua Karma beriringan. Karma satu menjaga jarak dari Karma kedua. Saling berpandangan penuh dengan kebencian dan kemurkaan. Tatapannya mengisyaratkan "rasakan saja karmaku".

Kedua Karma terjatuh karena meleng. Karma saling menimpa dan cedera tapi tak berdarah. Menangis keduanya ketika Karma tertimpa Karma.

"Ah sudah sinting kau! Bisa-bisanya jalanan seluas ini jatuh!" Karma satu menggugat jatuhnya Karma pada dirinya

"Siapa yang tahu kalau aku akan jatuh? Kau kan yang memulai sedari tadi berjalan tanpa memandang?"

"Memang dimana kau taruh matamu? Sampai-sampai jalan terang dan lancar tanpa hambatan seperti ini jatuh?"

"Apa katamu? Tunggu tunggu tunggu!" sambil memandang dan menerawang kearah kejauhan.

"Sedari tadi kedua bola mataku hanya memandang gelap!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun