Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti Kapan

4 April 2022   23:23 Diperbarui: 4 April 2022   23:25 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : wallhere.com

Kapan aku bisa meminangmu?

Nanti setelah hujan

Kapan hujan selesai?

Nanti setelah air mulai jenuh


Kapan air terasa jenuh ?

Nanti setelah surut derasnya berhenti

Kapan deras berhenti?

Nanti jika tanah kering berelegi


Kapan tanah berelegi?

Nanti perut bumi masih bergejolak

Kapan bumi berhenti bergejolak?

Nanti setelah ketamakan pergi


Kapan aku harus pergi?

Nanti setelah aku bosan menjawab

Kapan-kapan aku pergi tak pernah kembali

Menanti-nanti rakus ditubuhmu lebur

Bogor Barat, 4 April 2022

Salam,

Sri Patmi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun