Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Jenaka Nu'aiman Bin Amr Bin Rafa'ah

3 April 2022   07:06 Diperbarui: 3 April 2022   08:45 3143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mereka pulang, Rasul dan para sahabat mencari Nu'aiman. Dalam pelariannya, Nu'aiman bertemu dengan Al Miqdad Ibnu Aswad. Ia meminta tolong pada Al Miqdad dan mempersilahkannya bersembunyi didalam sumur yang sedang digali. Nu'aiman mengatakan sedang dikejar orang-orang jahat. Nu'aiman meminta Al Miqdad berjanji tidak memberitahukan keberadaan dirinya termasuk pada Rasulullah.

Tibalah saatnya Rasul datang dan menanyakan Nu'aiman. Al Miqdad serba salah, ia berkata "wahai Rasulullah, saya tidak melihat Nu'aiman" menjawab dengan menutup mata dan menunjuk lubang sumur. Setelah dibuka lubang sumurnya, Nu'aiman meringkuk. Ia menjawab "yang bersalah bukan aku Rasul, tetapi orang yang bersamamu mencariku itu yang menyuruh". Saat Rasul sedang melihat para sahabat, Nu'aiman sudah kabur lagi. Rasul tersenyum dan tertawa.

Cerita lain tentang Nu'aiman terjadi saat Rasul telah wafat. Nu'aiman hanya duduk bosan di masjid. Suatu ketika ia melihat orang buta berjalan yang ingin buang air kecil. Dituntunlah orang itu ke mihrab dan mengatakan ini toiletnya. Nu'aiman langsung kabur. Jamaah yang sedang solat langsung bergegas menyelesaikan solatnya dan menghampiri orang buta yang akan membuka celananya itu. Para sahabat bertanya "mengapa kamu berani buang air kecil di masjid Rasulullah?". Sontak orang but aitu terkejut.

Merasa dijahili, orang buta itu mencari Nu'aiman. Tiba-tiba Nu'aiman datang tetapi mengubah suaranya. Diajaklah orang buta itu ke masjid Rasulullah. Saat itu, Usman Bin Affan sedang solat. Nu'aiman menunjukkan pada orang but aitu, bahwa itulah Nu'aiman yang sedang solat. Orang buta itu menyerang Usman Bin Affan. Para jamaah berteriak "ada musuh menyerang Amirul Mukminin". Ketika dilihat ternyata orang buta yang tadi. Orang buta itu langsung gemetaran dan ketakutan.

Ternyata kehidupan Rasul tidak melulu serius. Ada momen-momen ceria dan Bahagia seperti ini. Satu teladan Rasul yang perlu dicontoh yaitu selalu sabar dan tidak marah meski sudah dijahili oleh Nu'aiman. Semoga kita dapat meneladani kebaikan Rasulullah. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.

Tangerang, 3 April 2022

Salam,

Sri Patmi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun