Pesawat tempur ini menjalankan aksinya saat Operasi Badai Gurun di Irak tahun 1991, selanjutnya Perang Irak II, Afghanistan dan libya. Versi F-16 terbaru yaitu, Blok 50/52 dan Blok 60 menggunakan teknologi modern dan upgrade berdasarkan pengalaman tempur selama ini, antara lain avionik, kokpit dan instrumen pilot friendly, sensor dan paket senjata terbaik.Â
Dibandrol dengan harga US$ 1,4 miliar atau setara Rp20 triliun, tetapi memilikii biaya operasional yang lebih efisien 25% dibanding pesawat bermesin ganda.
3. Multirole Fighter Rafale Prancis
Pesawat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis. Pesawat ini dilengkapi dengan avionik terbaru dan sistem sensor cerdas.Â
Mampu menembakkan kanon 30 mm, rudal udara-ke-udara dan rudal udara-kepermukaan, rudal anti-kapal, serta berbagai bom laser-guided dan amunisi untuk serangan darat.Â
Aksi pertama Rafale terjadi pada tahun 2002 saat Operasi Enduring Freedom (Afghanistan), lalu Libya dan baru-baru ini dalam Operasi Serval (Mali).Â
Harga jenis pesawat Rafale ini adalah US$ 160 juta atau setara Rp 2 triliun. Dengan biaya operasional sebesar US$ 16500 atau setara dengan Rp 231 juta.
AnalisaÂ
Memang dari segi kecanggihan teknologi, pesawat ini memiliki keunggulannya masing-masing. Ditinjau dari sudut pandang biaya, alternatif pertama yang bisa menjadi referensi belanja alutsista adalah Sukhoi SU-35 karena harganya yang relatif lebih rendah dibanding F-16 maupun Rafale Prancis.
Dua alternatif yang dapat dijadikan bahan rekomendasi adalah Sukhoi SU-35 dan F-16 Viper USA. Beberapa pertimbangan untung dan ruginya adalah :
Sukhoi SU-35