Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Leak itu Janda Penyihir Jahat, Memang Benar?

15 Maret 2022   13:22 Diperbarui: 17 Maret 2022   11:57 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mitologi Bali

Dalam literatur sejarah, Leak ada sejak abad 11 saat Raja Airlangga (1006-1042) memerintah pada tahun 1021 Masehi. Kisah mistis leak bermula dari janda sakti mandraguna yaitu Dayu Datu yang tinggal di Desa Girah, Kerajaan Majapahit. Lebih populernya Dayu Datu itu Calon Arang. Saat itu, Calon Arang memiliki ilmu hitam dan menuliskan semua ilmunya dalam kitab. Putri cantiknya yang bernama Ratna Manggali sudah cukup umur untuk menikah dan tidak ada yang mau menikahinya. Sebagian besar pria takut untuk menikahi putri Calon Arang.

sumber: antaranews.com
sumber: antaranews.com

Berita tentang reputasi buruk ini sampai ke Kerajaan Majapahit. Apalagi Calon Arang sering mencari tumbal untuk memperkuat ilmu hitamnya. Pihak istana berinisiatif untuk menghukum Calon Arang. Konspirasi dimulai! Prajurit berencana membunuh Calon Arang saat ia sedang tidur dengan memenggal kepala Calon Arang. Saat rencana itu akan dijalankan, Calon Arang terbangun dan matanya mengeluarkan api. Dan membunuh semua prajurit dengan api dari matanya.

Satu prajurit yang selamat langsung melaporkan ke Istana. Akibat hal ini, Calon Arang marah dan menyebarkan ilmu hitamnya di Kawasan istana. Empu Baradah diutus oleh Raja untuk membunuh Calon Arang. Empu Baradah mencuri kitab ilmu hitam milik Calon Arang. Beberapa murid yang mengetahui Calon Arang sudah lumpuh kekuatannya, melarikan diri ke Bali dan melestarikan ilmu itu dalam bentuk Leak.

Sumber: bali.tribunnews.com
Sumber: bali.tribunnews.com

Mereka membuat 4 kitab menggunakan daun lontar yang diberi nama Lontar Cambra Berag, Lontar Sampian Emas, Lontar Tanting Emas, Lontar Jung Biru. Ilmu Leak sendiri terdiri dari 3 tingkatan yaitu tingkat bawah,

Pada tingkat bawah, mereka yang memakai ilmu Leak bisa menjadi anjing, monyet, kambing dan lain-lain. Leak menengah dapat merubah wujud diri menjadi burung garuda dengan paruh dan cakar yang berbisa. Bahkan matanya bisa mengeluarkan api, berubah menjadi Jaka Tungul dan Pohon Enau tanpa daun yang berbau busuk dan mengeluarkan api. Tingkatan selanjutnya adalah Leak Tingkat Tinggi. Pada tataran ini, mereka bisa merubah diri menjadi bade yaitu Menara pengusungan jenazah bertingkat 21/ tumpeng selikur dan dapat mengeluarkan api.

Leak Zaman Sekarang

Secara Bahasa, Le berarti penyihir, Ak berarti Jahat. Konon, leak ini adalah manusia yang mempraktekkan kanibalisme yang suka mencari darah bayi yang baru lahir. Leak yang paling legendaris adalah 2 perempuan dan 1 laki-laki. Leak sering dijumpai di Acara pemakaman. Leak bisa berubah menjadi binatang. Leak zaman Sekarang dapat mengubah diri menjadi monyet berbadan emas dan tikus dengan gigi yang besar. Dalam tingkatan yang tinggi, Leak bisa menjadi Rangda atau ratu leak yang sakti dan menguasai pra penyihir. Konon leak hanya dapat dilihat malam hari oleh pemburu leak.

Sumber: hotliputan6.com
Sumber: hotliputan6.com

Selain dalam bentuk topeng yang sering dilihat pada umumnya, leak juga berwujud seperti kepala dengan organ dalam tubuh yang terurai atau seperti Kuyang. Bedanya Leak sama Kuyang adalah Leak hanya bisa ditemukan di Bali. Pemburu Leak harus menusuk leak dari bawah hingga keatas saat leak sedang terbang. Agar kepala leak tidak bisa Kembali ke tubuh asalnya. Sedangkan proses pengusiran kuyang hanya dengan pukul panci atau tampah.

Bogor Barat, 14 Maret 2022

Salam, 

Sri Patmi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun